Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis 29 Februari 2024 diperkirakan akan kembali bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Rabu 28 Februari, Kurs rupiah spot ditutup turun 0,30 persen Rp15.692 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,11 persen ke level harga Rp15.673 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar sekarang menunggu angka inflasi Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonomi utama untuk isyarat perdagangan lebih lanjut dan diperkirakan menunjukkan inflasi tetap stabil di bulan Januari.

Ibrahim menyampaikan, skenario seperti ini memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.

Beberapa pejabat Fed juga memperingatkan minggu ini bahwa inflasi yang tinggi akan menghalangi The Fed untuk menurunkan suku bunga di awal tahun 2024.

"Sebelum data inflasi dirilis, pembacaan kedua PDB kuartal keempat akan dirilis pada hari Rabu, dan diperkirakan akan menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi. Namun perekonomian AS diperkirakan masih akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju, sehingga memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama," ucapnya dalam keteranganya dikutip Kamis, 29 Februari.

Dari sisi internal, memasuki periode 2024, gambaran prospek ekonomi global dibayangi oleh kondisi resesi dan hiperinflasi sebagai dampak situasi geopolitik dan geoekonomi internasional.

Kendati demikian, kondisi perekonomian makro pada awal kuartal pertama 2024 terlihat menunjukkan outlook yang lebih optimistis, apalagi dibarengi dengan pemilihan presiden ( Pilpres) yang berjalan damai.

Hal ini ditunjukkan dengan performa pasar saham AS dan Cina yang bergerak ke tren yang jauh lebih positif. Setelah pembukaan kembali akses ekonomi di Cina, permintaan investor global terhadap saham-saham di pasar Cina semakin tinggi. Peningkatan dua kali lipat dari pembelian ekuitas Cina, dibandingkan angka 2019 atau masa sebelum pandemi.

Selain itu, Presiden Joko Widodo menyebut ekonomi Indonesia terbaik di tengah ancaman krisis global. Bahkan Indonesia masuk ke dalam tiga negara G20 dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang baik.

Ekonomi Indonesia di tahun 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen sejalan dengan terkendalinya inflasi di angka 2,57 persen.

Kemudian, tingkat kemiskinan turun di angka 9,36 persen.

Pengangguran turun di angka 5,32 persen, dan rasio ketimpangan juga turun di angka 0,388 persen.

Meski begitu, Jokowi tetap meminta pemerintah dan masyarakat untuk hati-hati dan tetap waspada. Mengingat tantangan global semakin kompleks dan tidak jelas arahnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Kamis 29 Februari dalam rentang harga Rp15.680- Rp15.750 per dolar AS.