JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis 23 Juli. Rupiah dibuka menguat 45 poin ke level Rp14.605 per dolar Amerika Srikat (AS).
Pantauan VOI pada pukul 09:10, rupiah terus bergerak menguat. Rupiah menguat 0,44 persen atau 65 poin ke level Rp14.585 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, meski menguat di pembukaan, ada sentimen negatif berupa meningkatnya ketegangan hubungan AS dan China semalam.
"Itu terkait perintah penutupan konsulat Tiongkok di Houston, AS karena indikasi kegiatan mata-mata. Hal tersebut berpotensi mendorong pelemahan nilai tukar emerging market terhadap dolar AS," ujar Ariston kepada VOI.
Menurut Ariston, keputusan terbaru pemerintah AS tersebut berpotensi mendapatkan balasan dari China dan memperburuk hubungan yang dikhawatirkan merembet ke isu perdagangan.
"Hubungan perdagangan yang kurang baik antara dua ekonomi terbesar dunia bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global," jelas Ariston.
Selain itu, lanjut dia, pasar juga masih khawatir penularan virus COVID-19 yang masih terus meninggi meskipun usaha-usaha penemuan vaksin sudah mengalami kemajuan
"Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan kisaran Rp14.600-14.800 per dolar AS," jelasnya.
Bergerak Bervariasi
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik bergerak bervariasi di hadapan dolar AS, dan penguatan dipimpin oleh rupiah. Dilanjutkan dolar Taiwan yang menguat 0,08 persen.
Dolar Singapura terlihat terkerek naik 0,06 persen. Ringgit Malaysia mampu menguat 0,03 persen.
Dolar Hong Kong dan yen Jepang terlihat sama-sama menguat tipis 0,01 persen.
Sementara mata uang yang melemah terhadap dolar AS, dipimpin oleh won Korea Selatan yang melemah 0,22 persen. Disusul oleh yuan China dan peso Filipina yang sama-sama terdepresiasi 0,07 persen.
Sementara rupee India melemah 0,02 persen. Dan baht Thailand terlihat melemah tipis 0,01 persen.