Kamis Pagi, Rupiah Paling <i>Ngegas</i> di Asia Pasifik, Yuan China Melemah Sendirian
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis 6 Agustus. Rupiah dibuka langsung tancap gas 80 poin atau 0,55 persen ke level Rp14.470 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini dolar AS masih terlihat melemah terhadap nilai tukar emerging markets atau negara-negara berkembang.

"Rupiah masih berpotensi menguat sepanjang hari ini," ujar Ariston kepada VOI.

Kemarin, kata dia, data perubahan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan di AS yang disurvei oleh perusahaan swasta AS, Automatic Data Processing Inc, dilaporkan mengalami kenaikan tapi jauh di bawah ekspektasi pasar.

"Sehingga ini memberikan sentimen negatif ke dolar AS, 167 ribu orang vs ekspektasi 1,2 juta orang," tuturnya.

Selain itu, pembahasan stimulus fiskal AS senilai 1 triliun dolar AS masih menjadi sentimen positif untuk nilai tukar emerging markets.

"Rupiah berpotensi menguat dengan potensi kisaran hari ini di Rp14.400-14.650 per dolar AS," jelasnya.

Mayoritas Menguat

Pagi ini hingga pukul 09.000 WIB, mayoritas mata uang di kawasan Asia terlihat menguat, dengan rupiah sebagai yang paling perkasa di hadapan dolar AS.

Mengikuti rupiah, won Korea Selatan mengekor dengan penguatan 0,37 persen. Disusul dolar Taiwan yang menguat 0,27 persen.

Rupee India dan yen Jepang masing-masing menguat 0,15 persen dan 0,06 persen. Adapun dolar Singapura dan baht Thailand sama-sama menguat tipis 0,04 persen.

Sementara yuan China menjadi satu-satunya mata uang yang melemah dengan terdepresiasi 0,12 persen. Dan dolar Hong Kong terlihat stagnan di hadapan dolar AS.