Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Kamis 16 Juli. Rupiah dibuka menguat 28 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.560 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, kondisi eksternal pagi ini terlihat adanya tekanan ke aset-aset berisiko karena kekhawatiran peningkatan penularan virus COVID-19 dan memburuknya hubungan AS-China.

"Rupiah mungkin bisa saja bergerak melemah hari ini," ujar Ariston kepada VOI.

Padahal, kata dia, pasar AS dan Eropa semalam ditutup positif karena berita kemajuan penelitian vaksin.

Sementara itu, hari ini Pasar menantikan data GDP kuartal II dan data produksi industri bulan Juni China yang dirilis jam 9 pagi ini, yang diperkirakan akan lebih bagus dari data sebelumnya.

"Bila demikian hasilnya bisa memberikan sentimen positif ke aset-aset berisiko hari ini termasuk rupiah," tuturnya.

Dari dalam negeri, pasar menantikan hasil RDG BI yang masih membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bps. Dengan kondisi inflasi yang masih terjaga di bawah 2 persen, pemangkasan ini bisa terjadi.

"Pasar mungkin sudah mengantisipasi hasil ini kemarin. Situasi sell on fact buy on rumour mungkin bisa mendorong penguatan rupiah pasca pengumuman BI," jelas Ariston.

Rupiah hari ini menurutnya berpotensi bergerak di kisaran Rp14.450-14.700 per dolar AS, dengan kemungkinan penguatan tipis.

Mayoritas Melemah

Pagi ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik mayoritas melemah di hadapan dolar AS, dipimpin oleh baht Thailand yang melemah 0,43 persen. Disusul won Korea Selatan yang melemah 0,29 persen.

Dilanjutkan dolar Singapura dan peso Filipina yang melemah masning-masing 0,13 persen dan 0,12 persen. Kemudian ringgit Malaysia melemah 0,08 persen.

Yuan China dan dolar Hong Kong terkikis tipis masing-masing 0,06 persen dan 0,01 persen. Sementara yen Jepang tak bergerak seperti penutupan kemarin.

Menemani rupiah, mata uang yang menguat pagi ini adalah rupee India yang terapresiasi 0,37 persen. Disusul dolar Taiwan yang menguat 0,12 persen.