Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa 19 Mei pagi. Rupiah menguat 0,30 persen atau 45 poin ke level Rp14.805 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah yang termasuk aset berisiko, mampu menguat lagi terhadap dolar AS hari ini mengikuti sentimen positif di pasar keuangan global yang menyambut positif laporan kemajuan penemuan vaksin COVID-19 oleh perusahaan Bioteknologi AS, Moderna semalam.

"Penemuan vaksin bisa menghentikan penyebaran wabah dan perekonomian bisa aktif kembali secara normal," jelas Ariston kepada VOI.

Hari ini, lanjut dia, pasar juga akan memperhatikan hasil RDG BI. Bank Sentral Tanah AIr ini diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga 4,5 persen mengikuti the Fed dan bank sentral lainnya.

"BI mungkin menggunakan tools lain untuk melakukan stimulus. Sikap optimis BI akan membantu penguatan rupiah," tuturnya.

Ia memprediksi, rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp14.750-15.000 per dolar AS.

Pergerakan rupiah pagi ini sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan. Hingga pukul 09:00 WIB, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,70 persen terhadap dolar AS.

Menyusul di posisi berikutnya adalah ringgit Malaysia yang terangkat 0,52 persen. Selanjutnya ada peso Filipina naik 0,21 persen.

Berikutnya ada baht Thailand yang terapresiasi 0,20 persen. Setali tiga uang, dolar Taiwan dan yuan China pun berada di zona hijau setelah naik tipis masing-masing 0,08 persen dan 0,06 persen. Dolar Hong Kong pun terlihat menguat di pagi hari ini setelah terkerek 0,003 persen.

Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,07 persen. Dolar Singapura pun berada di zona merah setelah melemah 0,01 persen.