JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan Selasa 2 Juni. Rupiah dibuka menguat 0,86 persen atau 125 poin ke level Rp14.485 per dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan rupiah di awal perdagangan sudah sesuai prediksi. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan pergerakan rupiah pada awal Juni ini masih perkasa di hadapan dolar AS.
Menurutnya, rupiah mungkin bisa mendapatkan dorongan penguatan terhadap dolar AS karena kondisi di AS yang berpotensi menganggu aktivitas ekonomi AS.
"Selain itu, pasar juga masih merespon positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung," jelas Ariston kepada VOI.
Meski demikian, Ariston menambahkan potensi perang dagang AS dan China bisa menahan penguatan tersebut. Rupiah hari ini menurutnya berpotensi bergerak di kisaran support Rp14.500-14.450 dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.700.
Pagi ini, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang lainnya di Asia. Ringgit Malaysia memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS, dengan penguatan 0,51 persen, rupiah ada di posisi kedua.
Sementara itu, rupee India menguat 0,10 persen, baht Thailand menguat 0,10 persen, yuan China menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,06 persen, dolar Singapura menguat 0,007 persen dan dolar Hong Kong menguat 0,001 persen terhadap dolar AS.