JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan Selasa 16 Juni. Rupiah dibuka menguat 37 poin ke level Rp14.078 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, Bank Sentral AS, dinihari tadi, mengeluarkan kebijakan stimulus baru yang bertujuan untuk membantu perusahaan AS melewati pandemi.
"The Fed meluncurkan program pembelian obligasi perusahaan AS di pasar sekunder dengan anggaran hingga 750 miliar dolar AS. Kebijakan ini terlihat mendorong pelemahan dolar AS karena mendorong kenaikan likuiditas mata uang tersebut," ujar Ariston kepada VOI.
Ia menambahkan, stimulus bank sentral AS ini pun memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Aksi the Fed ini menutup sementara kekhawatiran pasar terhadap kenaikan penyebaran wabah COVID-19 dan second wave (gelombang kedua).
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS karena kebijakan the Fed tersebut. Potensi penguatan ke kisaran support Rp14.000 dengan potensi resisten di Rp14.150 per dolar AS." jelasnya.
Pagi ini, pergerakan rupiah pun sejalan dengan mata uang di kawasan yang mayoritas berada di zona hijau. Won Korea Selatan memimpin penguatan di kawasan setelah naik 0,70 persen.
Dilanjutkan oleh dolar Taiwan yang menguat 0,33 persen. Selanjutnya ada peso Filipina yang berhasil menanjak 0,32 persen.
Kemudian, ringgit Malaysia dan dolar Singapura yang menguat masing-masing 0,25 persen dan 0,15 persen. Berikutnya ada yuan China yang terapresiasi 0,13 persen dan dolar Hong Kong yang menguat tipis 0,003 persen.
Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,009 persen. Hal yang sama terjadi pada bath Thailand yang juga melemah tipis 0,006 persen terhadap dolar AS.