Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka di zina hijau pada perdagangan Rabu 4 November. Rupiah dibuka menguat 68 poin ke level Rp14.517 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar dolar AS semalam melemah mengikuti sentimen pasar yang kembali masuk ke aset berisiko.

"Karena pasar mengantisipasi kemungkinan kemenangan Biden dalam pilpres AS dengan poling-poling terbaru," ujar Ariston kepada VOI.

Hari ini, kata Ariston, hasil perhitungan suara sudah mulai masuk dan pasar akan bereaksi dengan hasil tersebut. Pagi ini jam 07.55 WIB, terlihat Trump lebih unggul dibandingkan Biden yang mendorong penguatan nilai tukar dollar kembali.

"Tapi peta perhitungan terus berubah dan ketat. Perhitungan suara yang ketat akan mendorong pasar berhati-hati dan keluar dari aset berisiko. Dan ini bisa melemahkan nilai tukar rupiah hari ini terhadap dolar AS," jelasnya.

Ariston memperkirakan, rupiah hari ini bakal bergerak di kisaran Rp14.550-14.700 per dolar AS.

Hingga pukul 09.02 WIB, mayoritas mata uang di kawasan bergerak melemah. Yuan China menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,34 persen.

Disusul dolar Singapura yang amblas 0,26 persen. Berikutnya ada ringgit Malaysia dan baht Thailand yang sama-sama melemah 0,15 persen terhadap dolar AS.

Kemudian, won Korea koreksi 0,13 persen serta yen Jepang yang melemah 0,10 persen. Diikuti, dolar Taiwan yang turun tipis 0,02 persen pada pagi ini.

Sementara itu, peso Filipina berada satu tingkat di bawah rupiah setelah terapresiasi 0,08 persen. Disusul dolar Hong Kong yang menguat tipis 0,005 persen terhadap dolar AS.