Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya. Rupiah dibuka menguat signifikan 125 poin atau 0,90 persen ke level Rp14.255 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat 6 November.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sentimen kepada rupiah masih berasal dari Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

"Perhitungan suara yang belum selesai dan tuduhan manipulasi suara ternyata tidak mencegah pasar mengantisipasi potensi kemenangan Biden di pemilu AS 2020 dengan masuk ke aset-aset berisiko," ujar Ariston kepada VOI.

Ariston menambahkan, penguatan besar rupiah kemarin bisa menjadi momentum penguatan hari ini. Kondisi dalam negeri yang kondusif setelah disahkannya UU Ciptaker dan sinyal pemulihan ekonomi dari PDB kuartyal III dapat juga membantu penguatan.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia menguat 0,10 persen, baht Thailand menguat 0,44 persen, dolar Taiwan menguat 0,09 persen.

Kemudian, won Korea Selatan menguat 0,27 persen, peso Filipina menguat 0,05 persen, dan rupee India menguat 0,48 persen.

Sementara yen Jepang melemah 0,14 persen, dolar Singapura melemah 0,12 persen, dan yuan China melemah 0,20 persen.