Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Rabu 12 Februari. Rupiah menguat 17 poin atau 0,12 persen di level Rp13.658 per dolar AS.

Pantuan VOI, pada pukul 09.20, rupiah masih berada di level yang sama. Penguatan rupiah pagi ini menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, adalah berkat pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell.

"Pernyataan Powell semalam bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah karena ekonomi AS sebagai ekonomi terbesar di dunia masih kuat hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda resesi," ujar Ariston kepada VOI.

Tapi di sisi lain, lanjut dia, Powell juga menyatakan kekhawatirannya terhadap virus corona bagi pertumbuhan ekonomi global.

"S&P dalam analisisnya juga mengatakan bahwa virus corona bisa menekan laju pertumbuhan ekonomi global sebanyak 0,3 persen dan China sebesar 0,5-1 persen," jelasnya.

Penasihat keamanan gedung putih, Robert O’brien, juga menekankan dampak negatif virus corona terhadap implementasi kesepakatan dagang AS China tahap 1.

"Semua kejadian di atas bisa menekan bisa menekan rupiah sebagai aset berisiko. Namun rupiah masih diuntungkan karena negara kita masih belum ada orang yang dinyatakan terinfeksi virus corona," pungkas Ariston.

Ia memprediksi, rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp13.630-13.680 per dolar AS.