Bos Waskita Karya Blak-blakan Butuh Waktu 17 Tahun untuk Lunasi Utang Rp41,2 Triliun
Rupiah (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) masih menjalankan pembenahan melalui restrukturisasi. Tercatat utang perseroan per Desember 2023 mencapai Rp41,2 triliun.

Direktur Utama Waskita Hanugroho mengatakan dari angka itu, utang perbankan mendominasi dengan nilai Rp26,3 triliun, diikuti Kredit Modal Kerja (KMK) Penjaminan Rp5,2 triliun, obligasi penjaminan Rp5 triliun, dan obligasi non-penjaminan sebesar Rp4,7 triliun.

”Memang total utang induk terutama itu Rp41,2 triliun,” ujarnya dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret.

Lebih lanjut, Hanugroho mengaku bahwa perusahaannya butuh waktu belasan tahun untuk melunasi utang tersebut.

“Secara fundamental, kami membutuhkan waktu setidaknya 17 tahun hingga 2039 mendatang untuk menyelesaikan seluruh utang dengan kemampuan membayar bunga 3,5 persen,” katanya.

Karena itu, kata Hanugroho, saat ini Waskita tengah melakukan renegosiasi kepada pihak perbankan maupun pemegang obligasi. Khusus untuk utang perbankan, saat ini Waskita Karya masih dalam posisi stand still dan mengerucut pada pembahasan kesepakatan.

“Sudah kita bahas beberapa waktu lalu dan sudah hampir satu tahun kita masih posisi stand still untuk yang perbankan dan sudah mengerucut pada pembahasan kesepakatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hanugroho menjelaskan Waskita Karya telah menyampaikan termsheet restrukturisasi final pada akhir Februari 2024 sehubungan dengan perubahan skema terhadap obligasi non-penjaminan dan fasilitas penjaminan.

“Terkait progres restrukturisasi perbankan terutama untuk Master Restructuring Agreement (MRA) kita targetkan untuk Waskita dapat signing pada April 2024,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, Waskita Karya juga telah melakukan renegosiasi kepada para pemegang obligasi non-penjaminan atas empat seri obligasi non-penjaminan pada 21 hingga 22 Februari 2024 lalu.

“Kita renegosiasi kepada pemegang obligasi non-penjaminan di market Rp4,7 triliun. Dari empat seri, tiga seri sudah disetujui dengan tenor 10 tahun dengan suku bunga headcut menjadi 5 persen,” ucapnya.