JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memutuskan untuk menghentikan sementara bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) selama masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Bantuan akan disalurkan kembali setelah pesta demokrasi selesai.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan bantuan tersebut kembali disalurkan untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada Kamis 15 Februari mendatang.
Tak hanya bantuan pangan beras, Arief bilang, beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga bertahap pada Selasa, 13 Februari mulai disalurkan.
“Mulai tanggal 15 Februari kita mulai lagi bantuan pangan, plus SPHP, semua kita kerjain,” kata Arief saat meninjau stok beras SPHP Bulog di Robinson Mart, Ciplaz, Jakarta Timur, ditulis Selasa, 13 Februari.
Arief mengungkapkan bahwa bantuan pangan beras ini memang harus disalurkan kembali. Pasalnya beras di gudang Perum Bulog juga tak bisa disimpan terlalu lama.
“Pokoknya keluar-masuk, keluar-masuk, karena kan enggak bisa disimpan lama-lama jadi dynamic,”ujar Arief.
BACA JUGA:
Di sisi lain, mantan Dirut RNI ini juga menepis isu bantuan pangan beras yang dijalankan pemerintah justru menyebabkan beras langka. Arief bilang pembatasan pembelian beras di ritel modern tak bisa diartikan bahwa stok beras langka.
“Kemarin di media bilangnya kelangkaan beras, makanya dibatasi pembelian 2 pack. Kayaknya sudah dari dulu kita bilang kalau di ritel 2 pack, 2 pack. Masa di rumah mau taruh 1 ton?,” tuturnya.