JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberi signal akan kembali mengizinkan PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan ekspor konsentrat tembaga dalam waktu dekat.
Asal tahu saja, PTFI gencar meminta pemerintah untuk kembali membuka keran ekspor konsentrat tembaga akibat kebakaran smelter yang menyebabkan terhentinya kegiatan operasional smelter seentara waktu.
"Freeport sudah membuat pernyataan, dan laporan dari polisi maupun dari asuransi juga sudah ada, dan secara bertahap kita masih memberikan ruang untuk melakukan ekspor konsentrat," ujar Bahlil kepada awak media yang dikutip Kamis, 20 Februari
Kendati demikian Bahlil memastikan tetap akan memberikan sanksi kepada PTFI jika nanti izin ekspor sudah diberikan oleh pemerintah. Adapun sanksi yang akan diberikan berupa pengenaan biaya ekspor yang lebih besar dari sebelumnya.
"Sanksinya kita memberikan, sanksinya adalah pajak ekspornya kita naikkan. Jadi dia membayar ke negara lebih besar daripada sebelumnya," beber Bahlil.
BACA JUGA:
Bahlil menambahkan, pertimbangan pemerintah adalah saat ini 51 persen saham PTFI telah dimiliki oleh Indonesia dan telah memberikan banyak pemasukan bagi Indonesia.
Pasalnya, setelah peristiwa kebakaran terjadi, kegiatan operasional smelter baru tersbut harus dihentikan dan berimbas pada nasib pekerja.
"Kalau enggak nanti puluhan ribu karyawan akan dirumahkan. Dan yang kedua adalah potensi untuk kemudian pendapatan Freeport dan negara juga akan menjadi lost," papar Bahlil.