Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus menggencarkan berbagai macam program bantuan, salah satunya bantuan pangan beras.

Termasuk juga program operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Tujuannya pogram tersebut adalah untuk menjaga stabilitas harga beras.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ini dengan baik untuk pelaksanaan program-program, seperti Bantuan Pangan Beras.

Tidak hanya untuk program bantuan pangan, Bayu bilang stok yang dikuasai Bulog ini juga cukup untuk program operasi pesar atau SPHP, serta menghadapi bulan Ramadan hingga Lebaran 2024 mendatang.

“Stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton dan sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran Bantuan Pangan Beras sampai dengan bulan Juni, penyaluran beras SPHP dan menghadapi puasa serta Lebaran,” ujar Bayu dalam keterangan resmi, Jumat, 16 Februari.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan pangan beras ini sebelumnya sempat dihentikan menjelang masa tenang hingga haru pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu, kini sudah kembali didistribusikan.

“Bantuan Pangan beras disalurkan kembali pasca Pemilu dan kembali ditegaskan program ini tidak memiliki keterkaitan dengan kepentingan apapun, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan pangan masyarakat yang membutuhkan,” kata Arief.

Sebelumnya, Presidem Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.

Karena itu, program-program pemerintah yang berdampak langsung ke masyarakat seperti Bantuan Pangan ini sedang diupayakan untuk diperpanjang hingga bulan Juni.

Bahkan, Jokowi berencana untuk kembali memperpanjang pemberian bantuan pangan beras yang menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Namun, hal tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi keuangan negara.

“Bantuan ini akan disalurkan sampai dengan Juni dan seterusnya melihat kondisi APBN,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, di seluruh dunia tidak ada bantuan pangan beras pangan beras layaknya yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada masyarakat.

“Seluruh dunia saat ini sedang terjadi krisis pangan jadi harga beras mengalami kenaikan, tapi di negara kita rakyat kita bantu dengan Bantuan Pangan Beras ini sebanyak 10 kg perbulan,” tuturnya.