MALANG - Presiden Joko Widodo menyampaikan terdapat update kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal 2024 sebesar 8 persen dari data penerima sebelumnya.
Hal itu dikemukakan Presiden saat kunjungan kerjanya di gudang Bulog, Kecamatan Gadang, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 14 Desember.
Presiden mengungkapkan update data ini menyesuaikan kondisi terkini di lapangan sehingga keluarga yang berhak bisa mendapatkan bantuan ini secara merata.
"Pemberian bantuan ini merupakan upaya pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat. Itu dikarenakan sejumlah harga kebutuhan naik, terutama beras yang diakibatkan oleh menyusutnya produksi beras akibat bencana El Nino yang melanda seluruh dunia," kata Presiden Jokowi.
Ia juga menyebut, program ini terus berlanjut dan rutin dilakukan perbaikan data.
"Program bantuan ini akan dilanjutkan tahun depan dengan terus dilakukan update data penerima dan untuk tahun depan ada penambahan sekitar 8 persen dari penerima sekarang agar yang terdampak semuanya tidak terlalu dibebani oleh kenaikan harga yang ada," jelasnya.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa untuk penerima bantuan pangan mulai Januari 2024 nanti bertambah menjadi 22 juta keluarga penerima. Sebelumnya jumlah penerima adalah 21,3 juta keluarga penerima.
"Data keluarga penerima bantuan ini kami terima dari Kemenko PMK yang jumlahnya mengalami update data karena menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan," kata Arief yang ikut mendampingi Presiden Jokowi di Malang.
Sementara itu, Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi menjelaskan Bulog selaku operator mendukung penuh program pemerintah seperti bantuan pangan ini, yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat ini dan menyiapkan stok beras yang dibutuhkan sebaik mungkin.
BACA JUGA:
"Kami akan menyesuaikan dengan data penerima yang baru untuk tahun depan sesuai dengan update terbaru dari Kemenko PMK melalui Badan Pangan Nasional. Selanjutnya juga kami pastikan stok beras yang tersedia di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dalam jumlah yang sangat aman," ujar Purnomo.
Adapun stok cadangan beras pemerintah yang dimiliki Bulog saat ini ada sebanyak 1,4 juta ton. Di samping itu juga masih ada tambahan stok impor beras sesuai penugasan yang diberikan kepada Bulog guna menambah kekuatan cadangan beras pemerintah.