JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyebutkan, keluarga rentan stunting mendapat bantuan beras, telur, dan daging ayam selama tiga bulan mendatang mulai September.
Arief menjelaskan, bantuan tersebut merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo, selain bantuan 10 kilogram beras untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat selama periode yang sama, yakni September hingga November.
"Presiden sampaikan di September, tambah lagi ayam dan telur. Ayam 1 kilogram dan telurnya 16 butir, selama tiga bulan. Yang ayam dan telur untuk keluarga rentan stunting," kata Arief dikutip dari Antara, Kamis, 31 Agustus.
Arief menjelaskan, bantuan beras serta ayam dan telur tersebut akan didistribusikan ke delapan provinsi kepada 1,4 juta keluarga rentan stunting, berdasarkan data BKKBN.
Sementara itu, bantuan 10 kilogram beras untuk 21,3 juta KPM berdasarkan data Kemensos akan didistribusikan serentak pada 1 September.
"Langsung secara serentak, jadi mana yang bisa dikerjakan, langsung dikerjakan. Kan sudah dikemas 10 kilogram tinggal didistribusikan," katanya.
Saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog mencapai 1,5 juta sampai 1,6 juta ton sehingga tercukupi untuk mengalokasikan 10 kilogram beras bantuan untuk 21,3 juta KPM atau sebesar 210.000 ton per bulan.
Keputusan Presiden Jokowi menyalurkan bantuan beras tersebut bertujuan mengendalikan inflasi melalui harga beras yang berkontribusi sebesar 0,38 persen pada inflasi Juli 2023.
Dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Kepala Negara mengakui bahwa harga beras masih terdapat kenaikan sekitar 5-6 persen dari harga normal, namun harus diwaspadai agar inflasi tetap terkendali, salah satunya melalui bantuan pangan tersebut.
BACA JUGA:
Dia meminta para pemangku kepentingan seperti Perum Bulog dan pemerintah daerah dapat menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar jika harga beras masih belum stabil.
Jokowi berharap, upaya-upaya tersebut dapat menjaga tingkat inflasi, bahkan menurun hingga 2,5 persen pada 2024.
"Jangan sampai inflasi kita naik lagi karena itu akan sangat memberatkan masyarakat," katanya.