Bagikan:

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat realisasi pendistribusian bantuan pangan beras tahap pertama telah mencapai 71 persen atau sebanyak 151.925 ton dari total penyaluran sebanyak 213.530 ton pada 20 April.

“Berdasarkan jumlah tersebut, Bulog telah menyalurkan bantuan pangan beras ini kepada sekitar 15,1 juta KPM (keluarga penerima manfaat) yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Jumlah ini masih akan bertambah hari ini, karena Bulog masih melakukan pendistribusian sampai H-1 Lebaran,” ujar Kepala Bapanas Arief dalam keterangannya dikutip ANTARA, Jumat, 21 April.

Jika dilihat berdasarkan provinsi, sebanyak 10 provinsi telah menyelesaikan penyaluran bantuan pangan beras, yaitu Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, dan DKI Jakarta.

“Tercatat 10 provinsi realisasinya sudah 100 persen. Untuk provinsi lainnya masih terus dikebut. Beberapa (provinsi) sudah di atas 80 persen, seperti Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, Papua Barat Daya, Jawa Tengah, Riau, dan DI Yogyakarta,” katanya.

Arief mengatakan dalam pendistribusian bantuan pangan beras, Bulog mengoptimalkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di 26 Kantor Wilayah di seluruh Indonesia. Bulog juga bekerja sama dengan 3 perusahaan logistik, yaitu PT Pos Indonesia (Persero), PT Jasa Prima Logistik (JPL) dan PT DNR.

“Kita mendorong agar dilakukan percepatan pendistribusian termasuk di daerah terdepan dan terluar, mengingat bantuan pangan beras ini sangat penting untuk menjaga pasokan pangan masyarakat serta menekan lonjakan inflasi khususnya jelang Idul Fitri sesuai arahan Bapak Presiden,” ungkapnya.

Bantuan pangan beras tersebut akan disalurkan selama 3 bulan dari bulan Maret sampai dengan Mei secara bertahap. Penyaluran tahap pertama telah dimulai sejak Maret 2023. Melalui program ini 21,3 juta KPM akan menerima bantuan berupa beras masing-masing 10 kg sebanyak 3 kali hingga bulan Mei 2023.

Selain bantuan beras, pemerintah juga terus meningkatkan pendistribusian paket bantuan telur dan daging ayam bagi 1,4 juta KRS. Menurut Arief, saat ini bantuan yang bertujuan untuk menurunkan stunting dan pengentasan daerah rentan rawan pangan tersebut telah berjalan dan telah disalurkan kepada 74 ribu lebih Keluarga Risiko Stunting (KRS).

“Untuk tahap awal, sampai dua hari menjelang Lebaran NFA melalui ID FOOD telah menyalurkan bantuan telur dan daging ayam kepada 74 ribu KRS di 4 provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan rincian Banten telah dilakukan penyaluran kepada 2 ribu KRS, Jawa Barat 2 ribu KRS, Jawa Tengah 64 ribu KRS, dan Jawa Timur 6 ribu KRS,” ucap Arief.

Adapun bantuan pangan telur dan daging ayam untuk keluarga berisiko stunting akan disalurkan selama tiga bulan ke depan mulai April, Mei, dan Juni 2023 dengan total sasaran penerima sebanyak 1,4 juta KRS, dimana data penerima bantuan bersumber dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan telah tercatat secara spesifik by name dan by adress. Bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas atau sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.

“Bantuan ini merupakan tindak lanjut arahan Bapak Presiden dalam rangka menurunkan angka stunting, menjaga daya beli masyarakat, sekaligus menyerap produksi peternak unggas,” tutur Arief.