Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap, ajang F1 Powerboat (F1H20) yang digelar di Danau Toba, pada 1-3 Maret 2024, bisa meningkatkan multiplier effect dalam perekonomian Indonesia dengan target kenaikan sebesar 20-25 persen.

Untuk 2023 sendiri, dampak ekonomi dari F1 Powerboat mencapai Rp391 miliar. Sandiaga berharap, perhelatan acara ini dapat memberikan kontribusi lebih besar.

"Jadi, kami berharap tahun ini ada peningkatan 20-25 persen dan dampak ekonominya lebih besar karena semakin menonjolkan produk-produk ekonomi kreatif dan budaya," kata Sandiaga dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Jumat, 9 Februari.

Sandiaga mengatakan, para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di sekitar Danau Toba telah mendapatkan pelatihan untuk mendukung kesuksesan F1 Powerboat 2024.

"Kami mendorong produk kuliner, produk kriya dan fesyen dari Danau Toba ini semakin berkembang karena sudah kami lakukan juga pelatihan untuk berbagai sentra ekraf di sekitar Danau Toba," ujarnya.

Dia pun mendorong media digital untuk bekerja lebih masif dalam memberitakan ajang F1 Powerboat. "Jadi, jika yang nonton langsung di sana 100 ribu-200 ribu, tapi yang nonton di media digitalnya itu jutaan dan ternyata mendorong kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, F1 Powerboat 2024 akan mengalami perubahan fundamental, yaitu mengombinasikan keindahan Danau Toba dengan budaya Batak.

“Jadi, akan banyak side event yang kami buat itu untuk mempromosikan culture atau budaya Batak yang dikombinasikan dengan keindahan Danau Toba," imbuhnya.

Rencananya, akan ada 18 pembalap internasional dari 10 negara yang akan berpartisipasi dalam F1 Powerboat yang kembali diadakan di Balige, Danau Toba, Sumatera Utara, pada 2-3 Maret 2024.