<i>Break Even Point</i> Adalah: Pengertian, Manfaat dan Rumus Perhitungannya
Ilustrasi menghitung BEP (Foto: Pixabay/geralt).

Bagikan:

YOGYAKARTA – Break even point adalah titik impas, atau sebuah kondisi di mana sebuah bisnis tidak mendapatkan untung, namun juga tidak mengalami kerugian. Break even point (BEP) sangat penting lantaran dapat membantu manajemen mencapai titik keseimbangan antara biaya dan pendapatan dalam sebuah bisnis.

Nah, dalam artikel ini VOI telah merangkum sejumlah informasi tentang apa itu break event poin, manfaat dan rumus perhitungannya. Bagi Anda yang penasaran, mari simak informasi selengkapnya berikut ini.

Break Even Point Adalah

Break Even Point adalah sebuah kondisi di mana laba yang diperoleh jumlahnya sama dengan yang diperlukan dalam sebuah usaha atau bisa disebut degan tidak mengalami kerugian.

Dalam kondisi ini, laba yang didapat perusahaan berinilai 0 (nol), yang bermakna tidak untung atau tidak rugi. Istilah awamnya yakni balik modal.

Menyadur Bankrate, BEP didefinisikan sebagai titik impas yang mengaju pada jumlah pendapatan yang harus diperlukan untuk menutup total biaya yang sudah dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, baik biaya tetap mapupun biaya variabel.

Menurut Mulyadi, break even point diartikan sebagai sebuah keadaan di mana usaha tidak memperoleh laba, namun juga tidak menderita kerugian. Artinya usaha tersebut dikatakan impas jika jumlah pendapatannya sama dengan jumlah biaya. Atau jika laba kontribusi digunakan untuk menutup biaya saja.

Sebuah perusahaan bisa berada dalam situasi BEP bila menggunakan biaya tetap dalam operasionalnya, sementara volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap beserta biaya variabel yang ada.

Pada titik ini, untung rugi perusahaan akan berada dalam posisi titik 0 (nol) dan bila pendapatan yang dihasilkan perusahaan lebih besar dari biaya tetap dan biaya variabel, maka perusahaan akan dinyatakan untung.  

Dengan begitu, untung-rugi perusahaan Anda akan berada dalam posisi titik 0 (nol) dan jika pendapatan yang perusahaan Anda hasilkan lebih besar dari biaya tetap dan biaya variabel, maka perusahaan Anda dinyatakan untung.

Manfaat Break Even Point

Perhitungan break even point bisa mendatangkan banyak manfaat bagi para pelaku bisnis, di antaranya:

  • Mempermudah perusahaan untuk mengambil langkah yang lebih efisien: dengan menghitung BEP, perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menentukan langkah apa yang harus dilakukan agar perusahaan menjadi lebih berkembang dan maju.
  • Dapat memperkirakan waktu balik modal: dengan menghitung BEP, perusahaan juga dapat membuat prakiraan waktu balik modal. Perusahaan bisa menghitung perputaran penjualan suatu produk, sehingga bisa mengetahui kapan waktu balik modal, baik dalam hitungan tahun maupun bulan.
  • Meningkatkan profitabilitas perusahaan: adanya perhitungan BEP membuat perusahaan lebih mudah dalam melakukan analisa keuntungan. Dengan demikian, BEP bisa mengurangi risiko terjadinya kerugian dari suatu perusahaan.

Cara Menghitung Break Even Point

Setidaknya, ada empat komponen yang perlu dimasukkan agar dapat menghitung atau mencari BEP, di antaranya:

  • Biaya tetap: biaya tetap (fix cost) adalah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan kendati jumlah produksi berubah. Biaya tetap meliputi gaji karyawan, biaya sewa tempat, biaya penyusutan, bunga bank, dan lain sebagainya.
  • Biaya variabel: variabel cost adalah biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume produksi. Biaya variabel meliputi upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan lain sebagainya.
  • Pendapatan: pendapatan (revenue) merupakan jumlah dari uang yang diterima dari hasil penjualan.
  • Laba: laba (profit) merupakan total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel.

Penghitungan BEP bertujuan untuk menemukan persamaan antara biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan pendapatan yang didapat dalam satu periode.

BEP dapat dihitung dengan dua cara, yakni BEP unit dan BEP nominal. Adapun rumus menghitung BEP adalah sebagai berikut:

  • BEP Unit = total biaya tetap / (harga jual per unit produk-biaya variabel setiap unit produk)
  • BEP nominal = total biaya tetap / (1-biaya variabel setiap unit produk/harga jual per unit).

Demikian informasi tentang break even poin atau titik impas. Break even point adalah sebuah kondisi di mana perusahaan tidak mendapatkan untung atau tidak rugi. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.