Bagikan:

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan perusahaan migas Rusia, Zarubezhneft (Zn) meminta tambahan waktu terkait pelepasan hak partisipasinya sebesar 50 persen dari Blok Tuna.

Zn beralasan, terdapat banyak perusahaan yang berminat terhadap hak partisipasinya sehingga mereka masih meminta tambahan data.

"Ada pembeli potensial jadi lihat data room lagi," ujar Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah SKK Migas Benny Lubiantara yang dikutip Senin 15 Januari.

Meski demikian Benny memastikan keputusan terkait pelepasan hak partisipasi perusahaan BUMN Rusia tersebut akan selesai pada Kuartal 1 tahun ini.

"Ya mudah-mudahan di Kuartal I ini cukup. Selesai. Rupanya ada peminat cukup banyak," imbuh Benny.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menambahkan sebelumnya terdapat kendala untuk bertransaksi dengan ZN karena banyak perusahaan Rusia yang harus menghadapi sanksi internasional sebagai dampak konflik geopolitik antara RUsia dan Ukraina.

Jadi ini sering kali ada kendala. Misal ada mau masuk tapi ada sanksi, larangan transaksi dan sebagainya," ujar Dwi.

Padahal sejatinya banyak perusahaan yang berminat untuk berinvestasi di blok Migas yang terletak di lepas pantai Natuna Timur ini.

"Peminatnya cukup banyak karena cadanganya bagus dan marketnya jelas, kita tunggu beberapa saat," pungkas Dwi.