Bagikan:

JAKARTA - PT Danareksa (Persero) akan memberikan dana modal untuk beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Holding Danareksa sebesar Rp3 triliun pada 2024.

“Kita itu sekarang cenderung memusatkan investasi ke anak usaha Danareksa. Jadi Danareksa akan melakukan investasi yang terintegrasi. Berapa rencananya kalau di RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) sekitar Rp2 triliun sampai Rp3 triliun,” ujar Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi kepada media, Senin, 11 Desember.

Yadi menyampaikan, Danareksa menjadi satu-satunya holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Spesialis Transformasi dan Investasi di Indonesia yang mengemban amanat untuk melakukan scaling up dan pemusatan investasi kepada 45 anak perusahaan atau entitas asosiasi.

Scaling up itu atas BUMN yang memang skala usahanya masih kecil tapi kemudian kita diberikan tugas untuk membesarkan,” ucapnya.

Selain itu, jika terdapat perusahan BUMN yang “sakit” akan dilakukan transformasi dan ditangani oleh anak usaha Danareksa yakni PT Perusahaan Pengelola Aset atau PPA.

Selanjutnya, Danareksa juga melakukan revitalisasi pengelolaan dan meningkatkan skala bisnis atau scaling up melalui transformasi bisnis dan penguatan sinergi pada anggota holding melalui mekanisme estafet handling.

Yadi menambahkan, sebagai langkah melakukan penguatan sinergi antar entitas anak usahanya, yaitu dengan adanya kolaborasi dalam value chain dan product service dari masing-masing anak usaha yang dikelola, peningkatan Bargaining Position serta terwujudnya sharing Capabilities and Collaboration.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Danareksa, Teguh Wirahadikusumah menyampaikan sektor keuangan holding BUMN Danareksa cukup baik tercermin dari laba bersih pada 2022 sebesar Rp1,245 triliun naik jika dibandingkan pada 2021 yang hanya sebesar Rp728 miliar.

“Tapi yang tidak kalah penting bahwa dengan Danareksa menjadi holding baru, banyak di tempat saya itu bahwa semua rencana kita ke depan mungkin sustainability-nya. Jadi nomor satu tentunya adalah laporan keuangan yang kredibel dan akurat dan juga tepat waktu. Ini effort yang kelihatannya mudah tapi cukup luar biasa dilakukan,” ucapnya.

Teguh optimistis pada akhir tahun 2023 perseroan akan dapat meningkatkan kinerja kedepannya.

"Jadi nomor satu tentunya adalah laporan keuangan yang kredibel dan akurat dan juga tepat waktu. Ini effort yang kelihatannya mudah tapi cukup luar biasa dilakukan. Jadi sekarang kita targetnya (laporan keuangan) di akhir 2023 ini misalnya di bulan paling lambat bulan maret 2024 sudah selesai," ungkapnya.

Danareksa Grup memiliki 5 sub cluster dengan 45 anak perusahaan yaitu sub kluster pertama dari Kawasan Industri yang di dalamnya terdapat enam anak usaha, terdiri dari PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Kawasan Industri Makassar, PT Kawasan Industri Medan, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut dan PT Kawasan Industri Batang (Grand Batang City).

Selanjutnya, sub kluster kedua dari jasa keuangan yang didalamnya terdapat lima entitas yaitu PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA), PT BRI Manajemen Investasi, PT Danareksa Finance, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Danareksa Kapital.

Adapun sub kluster ketiga dari media dan teknologi yang didalamnya terdapat lima entitas yaitu PT Balai Pustaka, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Jalin Pembayaran Nusantara, Perum Produksi Film Negara( PFN) dan LKBN Antara.

Kemudian, sub kluster keempat adalah pengelolaan SDA (Sumber Daya Air) yang terdiri dari dua entitas yaitu Perum Jasa Tirta 1 dan Perum Tirta Jasa 2. Selanjutnya, sub kluster yang terakhir adalah dari konstruksi dan konsultan karya yang memiliki empat entitas yaitu PT Virama Karya (Persero), PT Yodya Karya (Persero), PT Indra Karya (Persero) dan PT Nindya Karya.