Bagikan:

JAKARTA - PT Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City telah memastikan pada tahap I sebanyak 14 tenant dari perusahaan nasional dan global yang bergerak di multisektor turut berinvestasi di kawasan tersebut dengan total nilai investasi mencapai Rp6,8 triliun.

Adapun nilai investasi terbesar dipegang oleh KCC Glass Corporation dengan nilai investasi sebesar Rp1,75 triliun dan sudah memulai konstruksi pada Agustus 2022 serta diperkirakan akan beroperasi pada kuartal III-2024. Perusahaan manufaktur kaca asal Korea Selatan ini diproyeksikan menyerap 450 tenaga kerja.

Selanjutnya, tenant dengan nilai investasi besar berikutnya perusahaan produsen pipa asal Belanda yaitu Wavin Manufacturing Indonesia sebesar Rp1,20 triliun. Perusahaan tersebut bergerak pada manufaktur pipa dan diekspektasikan menyerap 467 tenaga kerja.

Selanjutnya, PT Rumah Keramik Indonesia (RKI) dan PT Yih Quan Footwear Indonesia bergerak dalam industri alas kaki dari Taiwan dengan nilai investasi masing-masing sebesar Rp 900 miliar.

Adapun, RKI diharapkan dapat menyerap sebanyak 750 tenaga kerja dan PT Yih Quan Footwear Indonesia sebanyak 13.200 tenaga kerja. Kedua perusahaan tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal I 2024.

Berikut daftar lengkap tenant yang masuk ke KIT Batang pada fase I :

1. KCC Glass: Rp1,75 triliun

2. Wavin Manufacturing Indonesia: Rp1,20 triliun

3. RKI: Rp900 miliar

4. Yih Quan: Rp900 miliar

5. Samator Indo Gas: Rp800 miliar

6. Unipack Plasindo: Rp500 miliar

7. Cosmos Indo Ink: Rp255 miliar

8. Tawada Healthcare: Rp180 miliar

9. Interskala Medika Solusindo: Rp100 miliar

10. Interskala Medika Indonesia: Rp100 miliar

11. Window Shutter Indonesia: Rp50 miliar

12. Acindo Medika Sejahtera: Rp50 miliar

13. Jayamas Medica Industri: Rp30 miliar

14. LG Consortium: Rp -

Sementara pada fase II, KIT Batang telah mendapatkan dua tenant dengan total investasi mencapai Rp1,78 triliun yang masing-masing terdiri dari investasi Wanxinda Group sebesar Rp1 triliun dan PT Xiang Jiang Group Indonesia sekitar 40 juta dolar AS hingga 50 juta dolar AS atau setara Rp780 miliar.

Tenant Relation KIT Batang Ilham Zukhruf menyampaikan, hingga saat ini sudah banyak calon tenant yang akan segera menyusul masuk ke KIT Batang bukan hanya yang berasal dari dalam negeri tetapi juga luar negeri.

"Tenant-tenant yang ada di sini merupakan perusahaan pioneer. Dalam artian, belum pernah buka di Indonesia sama sekali. Jadi jika tenant di kawasan lain mau pindah ke sini itu gak boleh," jelasnya kepada media, Senin 11 Desember.

Ilham menyampaikan KIT Batang akan dibangun dalam tiga tahap dimana pada tahap I untuk semua jenis industri, tahap kedua difokuskan pada sektor teknologi, dan tahap III pada area komersial.

Sebagai Informasi, PT KIT Batang merupakan anggota dari holding BUMN PT Danareksa (Persero). Adapun saham PT KIT Batang dikendalikan oleh PT PP Tbk (PTPP), PTPN IX, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Batang.