Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini pembangunan perkotaan tidak hanya membangun fisik saja, tetapi juga rohnya.

Roh sebagai wadah dari kegiatan sosial-budaya yang inklusif dan kegiatan produktif-ekonomi semua manusia yang tinggal di dalamnya.

"Kami harus mampu mendesain kota yang memiliki hubungan erat dengan manusia/warga kota di dalamnya, termasuk dengan lingkungannya," kata Menteri Basuki saat menghadiri penganugerahan gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Diponegoro kepada Ketua Otorita IKN Bambang Susantono dikutip Senin, 11 Desember.

Menteri Basuki menyebut, produktivitas dan kenyamanan merupakan indikator yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan perkotaan.

Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat ke depannya, pemerintah harus menyiapkan kota yang benar-benar aman dan nyaman.

"Jadi, livable city tidak hanya mengusung unsur modernitas pembangunan perkotaan saja, tetapi juga harus berkelanjutan, serta memiliki unsur ketahanan terhadap berbagai risiko bencana," ujarnya.

Menurut Basuki, dengan adanya perubahan iklim, perkotaan yang dibangun juga harus resilience dan tangguh terhadap kekeringan atau banjir.

"Karena keberlanjutan sangat berhubungan dengan environment. Jadi, konsepnya adalah kota yang tangguh menghadapi perubahan iklim dan nyaman bagi warganya untuk tinggal, beraktivitas dan berproduksi," tuturnya.

Dalam pidato pengukuhannya, Bambang Susantono juga berharap ke depannya pembangunan kota fokus pada kelayakan kota.

"Tujuannya, agar mampu menangani berbagai dinamika permasalahan di masa mendatang, sehingga selain menjadi kota layak dan berkelanjutan serta disukai," imbuhnya.

Adapun Penganugerahan Profesor Kehormatan (honoris causa) diberikan kepada Bambang Susantono dalam sidang terbuka yang digelar di Universitas Diponegoro, pada Sabtu, 9 Desember 2023.