Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengunjungi Pameran Water Art Installation yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR di Indonesia Arena GBK, Jakarta, Minggu, 3 Desember.

Lewat ajang ini, pemerintah ingin memberikan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya air.

"Seperti yang tertera di Al-Qur’an, sudah dijanjikan Allah bahwa air diturunkan dalam jumlah yang cukup dan bersih. Jadi, kalau ada yang kekurangan air dan masalah kekeringan, atau pencemaran, pasti penyebabnya perilaku manusia terhadap air. Sehingga, kami ingin menekankan pentingnya manajemen air," kata Menteri Basuki dalam sambutannya pada agenda Pameran Water Art Installation di Indonesia Arena GBK, Jakarta, dikutip Senin, 4 Desember.

Basuki mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk pengelolaan air dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Salah satunya dengan pembangunan bendungan yang dirancang sebagai multipurpose dams. Selain itu, Kementerian PUPR juga melakukan pengaturan pengoperasian bendungan.

"Misalnya, kalau musim hujan datang, kami sudah harus mempunyai rencana untuk curah hujan tinggi. Kami juga harus mengantisipasi ketersediaan air saat musim kemarau sehingga tidak terjadi kekeringan," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Basuki, pihaknya telah mengelola sekitar 300 bendungan yang diatur sendiri pengoperasiannya.

"Setiap mendekati musim hujan, kami operasikan dan siapkan ruang untuk menampung volume banjir," ucap Basuki.

Adapun Pameran Water Art Installation digelar selama empat hari oleh Kementerian PUPR, yakni mulai 1-4 Desember 2023. Pameran tersebut dibuka untuk publik secara gratis pada pukul 09.00-19.00 WIB.

Terdapat empat klaster instalasi dalam pameran Water Art Installation ini. Klaster pertama bertemakan Land of Hope, yaitu hutan Indonesia sebagai rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna yang memainkan peran besar sebagai tempat pengelolaan air.

Klaster kedua Start from You, mengajak untuk bersama-sama menjadikan bumi lebih lestari dengan air melimpah. Klaster ketiga Let's Manage Water, tentang pengelolaan air baku, air tampungan, irigasi dan rawa, sungai dan pantai, serta peran serta masyarakat dalam pengelolaan air. Terakhir, klaster keempat mengenai World Water Forum (WWF) ke-10.