Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelenggaraan World Water Forum ke-10 pada Mei 2024 mendatang bertujuan menciptakan kesadaran (awareness) terhadap sumber daya air.

"World Water Forum (WWF) ini merupakan festival air terbesar di dunia. Jadi, kepentingan kami adalah membuat kesadaran kepada semua level pengelola air, mulai dari pusat, regional, dan lokal untuk selalu aware dengan air," kata Basuki ditemui di kawasan GBK Jakarta, dikutip Senin, 4 Desember.

Basuki mengatakan, isu terkait sumber daya air ini tidak hanya isu nasional, tetapi juga menyangkut isu global.

"Jadi, WWF ini merupakan festival, sehingga ada beberapa topik regional, dan itu berbeda sekali dari konferensi atau seminar," ujarnya.

Terdapat tiga pembahasan dalam World Water Forum ke-10, yakni tiga topik mengenai tematik, politik, dan regional. Dalam topik tematik, telah ditentukan enam subtema, yakni Water Security and Prosperity, Water for Humans and Nature, Disaster Risk Reduction and Management, Governance, Cooperation, and Hydro-diplomacy Sustainable Water Finance, Knowledge and Innovation.

Lalu, pada topik regional terbagi menjadi empat wilayah, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika. Diperlukan pembahasan di level regional, karena setiap regional memiliki keunikan dan tantangan berbeda tentang air.

Sementara, pada topik politik dibagi menjadi pertemuan tingkat kepala negara, menteri, parlemen, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai.

Penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali pada 2024 menjadi momentum peningkatan kerja sama untuk pengelolaan air secara global.

World Water Forum ke-10 yang dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 mengusung tema “Water for Shared Prosperity”.

Dengan membawa harapan bahwa World Water Forum menjadi ajang berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespons berbagai tantangan pengelolaan air secara global.