Indonesia Buka Peluang Kerja Sama dengan China Bangun Bendungan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (Foto: Dok. Theresia Agatha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuka peluang kolaborasi dan kerja sama dengan pemerintah China terkait pembangunan infrastruktur sumber daya air, khususnya bendungan.

Hal ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya untuk menghadiri World Water Congress XVIII di Beijing, China (RRT). Dalam kunjungan tersebut, Menteri Basuki melakukan pertemuan bilateral dengan Minister Water Resources of China (Menteri Sumber Daya Air China), Li Guoying, pada Senin, 11 September.

"Kami terbuka dengan rencana kerja sama manajemen air yang berkelanjutan, karena dapat mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial dan lingkungan," kata Basuki melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 12 September.

Basuki mengatakan, Pemerintah China hingga akhir 2022 tercatat memiliki sekurangnya 98.000 bendungan, dan hal ini merupakan contoh baik bagi Indonesia sebagai salah satu upaya mencapai swasembada pangan.

Oleh karena itu, Basuki telah mengagendakan site visit dan mengunjungi tiga lokasi pembangunan bendungan besar di Indonesia, yaitu Jenelata di Sulawesi Selatan, Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, dan Pelosika di Sulawesi Tenggara.

"Pemerintah Indonesia ingin Pemerintah China memastikan kualitasnya, serta mengeksplor teknologi dan inovasi yang dapat diterapkan dalam pengembangan bendungan di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, Basuki juga mengajak Pemerintah China untuk dapat berpartisipasi dan mengirimkan delegasi pada forum terbesar di bidang Sumber Daya Air, World Water Forum ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali, Indonesia, pada 2024 mendatang.

Sementara itu, Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying mengucapkan selamat dan sukses kepada Indonesia atas penyelenggaraan World Water Forum ke-10 tahun depan.

"Pemerintah China tentu akan berpartisipasi aktif dan mengirimkan delegasi dalam jumlah besar untuk mengikuti World Water Forum ke-10," imbuhnya.