Sri Mulyani Gelontorkan Rp899 Triliun untuk Sektor Perlindungan Sosial hingga UMKM
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan hingga Oktober 2023 pemerintah telah mengeluarkan sebanyak Rp899,1 triliun untuk belanja pemerintah yang berdampak langsung ke masyarakat baik di sektor perlindungan sosial, petani, dan UMKM, sektor Pendidikan, dan sektor infrastruktur.

Sri Mulyani menyampaikan untuk sektor perlindungan sosial, petani dan UMKM seperti untuk belanja program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp19,6 triliun untuk 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako mencapai Rp36,3 triliun untuk 18,5 juta KPM, dan jaminan kesehatan sekitar Rp38,6 triliun untuk 96,4 juta peserta.

"Kita juga berikan bansos pangan sejak Maret hingga Mei berupa bantuan beras, telur, ayam sebesar Rp8,2 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi November 2023, Jumat 24 November.

Selanjutnya program bantuan benih, dan pupuk organik sebesar Rp1,2 triliun untuk 489,5 ribu Ha, bantuan alat dan mesin pertanian capai Rp574,6 miliar terdiri dari14401 traktor dan 2.116 cultivator, serta bantuan ternak sekitar Rp196,6 miliar untuk 21.241 ekor.

Kemundian untuk sektor pendidikan, seperti belanja program Indonesia Pintar mencapai Rp8,4 triliun untuk 14,3 juta siswa, program KIP Kuliah sebesar Rp11,4 triliun untuk 189,7 ribu mahasiswa, BOS Kemenag sekitar Rp10,5 triliun untuk 9,1 juta siswa, BOPTN sebanyak Rp4,6 triliun untuk 197 PTN, serta program Kartu Prakerja sebesar Rp4,3 triliun untuk 1,2 juta peserta.

Sedangkan untuk belanja sektor infrastruktur, yaitu belanja pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur mencapai Rp129,7 triliun untuk sarpas pendidikan, sanitasi/persampahan, SPAM, jalan, jembatan, rel KA, bandara, pelabuhan, bendungan serta irigasi, dan bantuan bencana sebesar Rp1,8 triliun untuk bantuan stimulan perumahan gempa Cianjur sebanyak 42,4 ribu KK. Adapun untuk belanja subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp83,4 triliun untuk 39,6 juta pelanggan subsidi dan 48,2 juta pelanggan kompensasi.

Kemudian untuk belanja subsidi LPG 3 sebesar Rp52,2 triliun untuk sebanyak 6,1 juta MT, sedangkan untuk subsidi dan kompensasi BBM mencapai Rp97,2 triliun untuk 13.327,6 ribu pelanggan subsidi dan 11.489,3 ribu pelanggan kompensasi. Terakhir untuk subsidi perumahan mencapai Rp724,2 miliar untuk 177,6 ribu unit rumah.