Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan penyerapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 16 April 2021 tercatat sebesar Rp134 triliun.

“Jumlah tersebut setara dengan 19,2 persen dari pagu anggaran yang telah disediakan pemerintah untuk sepanjang tahun ini,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita yang digelar secara virtual, Kamis, 22 April.

Dalam penjabaran Menkeu, realisasi itu terserap ke sektor kesehatan sebesar Rp18,5 triliun, perlindungan sosial Rp47,9 triliun, program prioritas Rp14,5 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp37,7 triliun, serta insentif usaha Rp54,9 triliun.

Sebagai informasi, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 pemerintah menyediakan dana PEN sebesar Rp669,43 triliun. Jumlah tersebut naik dari realisasi 2020 yang sebesar Rp579,78 triliun .

Secara terperinci, dana PEN 2021 disebar ke beberapa sektor, yaitu sektor kesehatan Rp176,3 triliun, dukungan bagi UMKM dan koperasi Rp184,8 triliun, program prioritas Rp122,4 triliun, insentif dunia usaha Rp58,4 triliun, serta perlindungan sosial Rp157,4 triliun.

“APBN bekerja ekstra keras untuk mendukung program-program penanganan COVID-19 dan upaya pemulihan ekonomi pada berbagai bidang,” tuturnya.

Adapun secara umum, belanja negara untuk tiga bulan pertama 2021 disebut Menkeu telah menyentuh Rp523 triliun. Nilai itu tumbuh 15,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara untuk belanja pemerintah pusat tercatat sebanyak Rp350 triliun atau tumbuh 26 persen year-on-year dari periode sebelumnya.

Untuk diketahui, APBN tahun ini merencanakan belanja negara sebesar Rp2.750 triliun. Sedangkan untuk pendapatan diproyeksi akan sebesar Rp1.743,6 triliun.