JAKARTA - Artis sekaligus model Asri Welas mengungkapkan kondisi industri hiburan di Tanah Air yang mengalami tekanan cukup hebat akibat pandemi COVID-19. Di depan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, entertainer tersebut blak-blakan terkait keadaan terkini panggung hiburan nasional.
“Banyak sekali film yang tidak bisa tayang di bioskop, orang-orang masih takut datang ke bioskop. Begitu juga PH (production house/perusahaan pembuat film) tidak ada yang mau buat film,” ujarnya dalam Talk Show: Kartini Pendobrak Perubahan yang disiarkan secara virtual, Rabu, 21 April.
Asri menambahkan, hal itu tentu saja berdampak pada pendapatan yang ikut merosot.
“Kalau dulu kita main film bioskop lalu yang menonton sampai jutaan, akan mendapat bonus. Sekarang hal tersebut tidak ada,” tuturnya.
Demi mensiasati hal tersebut, banyak pelakon yang akhirnya terlibat dalam serial digital yang marak pada masa pandemi. Meski demikian, Asri melihat ada ketimpangan pemasukan dalam produksi film digital.
“PH-PH itu menawarkan dengan harga yang tidak bisa diubah, mau ambil, tidak mau yang lain masih banyak yang mengantri,” katanya.
Tidak hanya seni peran di layar lebar, Asri yang juga mempunyai sanggar tari pribadi harus menggentikan seluruh aktivitasnya akibat membatasi pertemuan demi menjaga protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Sanggar tari saya tutup. Tapi sekarang sedang disiasati melalui program pengajaran secara digital,” katanya sambil terisak.
BACA JUGA:
Mendapati hal tersebut, Menkeu Sri Mulyani mencoba mendorong semangat insan panggung hiburan untuk tetap berkarya.
“Dalam masa pandemi saat ini, adaptasi dan penyesuaian harus dilakukan. Semua yang ada di dalam kehidupan kita berubah,” tegasnya.
Menkeu juga mengapresiasi upaya produktif yang ditransformasikan lewat instrumen digital.
“Apa yang dilakukan oleh Mba Asri dan teman-teman lain adalah bukti bahwa digital bisa menjadi solusi bagi mereka yang kreatif dan tetap berupaya maksimal,” sebut Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan sendiri melansir dari 262 juta penduduk Indonesia, 51 persen di antaranya atau 132,7 juta orang merupakan pengguna internet.