Bagikan:

YOGYAKARTA – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dilanjutkan hingga Surabaya. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya bahkan sudah diusulkan untuk masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Simak untung-rugi kereta cepat dilanjutkan ke Surabaya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah menjalin kesepakatan dengan China untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Luhut pun mengungkap alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih China untuk menggarap proyek tersebut. Menurutnya, bunga yang ditawarkan Negeri Tirai Bambu itu lebih murah ketimbang negara lain.

“Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta Surabaya diterusin. Tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan negara lain,” katanya, dikutip dari akun instagram @luhut.pandjaitan, Rabu, 1 November 2023.  

Luhut mengatakan, teknologi yang dimiliki China juga sudah dapat dibuktikan bisa mewujudkan Indonesia memiliki kereta cepat.

“Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don’t have a problem anymore,” sambung Luhut.

Untung-Rugi Kereta Cepat Dilanjutkan ke Surabaya

Sedianya, wacana untuk melanjutkan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya sudah muncul sejak beberapa bulan lalu.

Kendati demikian, pemerintah tidak secara gamblang memasukkan proyek tersebut ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Berdasarkan dokumen yang dipublikasikan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hanya masuk ‘setengahnya’. Pemerintah hanya memasukkan phase I, yakni dari Jakarta-Semarang ke dalam RPJMN 2020-2024.

Pemerintah beralasan, tingginya urbanisasi di kota-kota besar belum diimbangi dengan ketersediaan konektivitas kereta berkecepatan tinggi. Oleh sebab itu, dibutuhkan kereta cepat untuk melayani penumpang pada koridor antar kota metropolitan.

Bila proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya terealisasi, perjalanan Jakarta-Surabaya dapat ditempuh dalam waktu 3,5 jam.

Dengan begitu, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dapat dijadikan sebagai alternatif angkutan udara yang dinilai terlalu padat. Pemerintah mengklaim frekuensi penerbangan Jakarta-Surabaya dapat mencapai 150 pergerakan pesawat terbang per hari dan diperkirakan ada 3,8 juta kursi dalam penerbangan per tahun.

Di sisi lain, pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diperkirakan akan menelan dana yang sangat besar.

Sebagai informasi, total nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai 7,27 miliar dollar AS atau setara dengan Rp108,14 triliun setelah ada pembengkakan biaya.

Mulanya, total biaya yang dibutuhkan untuk membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebesar 6,07 miliar dollar AS. Akan tetapi, dalam perjalanannya, proyek ini mengalami pembengkakan biaya alias cost overrun sebesar 1,2 miliar dollar AS (sekitar Rp18,02 triliun).

Bila, proyek kereta cepat dilanjutkan hingga Surabaya, sudah pasti dana yang digelontorkan akan lebih besar.

Sebagai perumpamaan, anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sebesar Rp108,14 triliun digunakan untuk pembangunan kereta cepat dengan lintasan hanya sepanjang 142,3 kilometer yang menghubungkan Halim dan Gedebage.

Jika dana sebesar itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur lain seperti jalan tol, maka dana sebesar Rp108,14 triliun bisa dipakai untuk membangun jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 1.081 kilometer.

Dengan asumsi proyek Tol Trans Sumatera membutuhkan dana Rp100 miliar per kilometernya.

 “Kalau dihitung-hitung biayanya per kilometer Rp90 miliar-Rp110 miliar. Kebutuhan anggarannya berapa? Gede sekali,” ujar Jokowi, dikutip dari Kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Proyek Tol Trans Sumatera menghubungkan Lampung di ujung Timur Andalas dan Aceh yang berada di paling Barat Indonesia. Keduanya terpaut jarak lebih dari 2.000 kilometer.

Dengan besarnya nilai investasi yang diperlukan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, akan lebih baik bila pemerintah memanfaatkan dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur di daerah lain, khususnya luar Jawa supaya tidak ada ketimpangan yang terlalu jauh.

Demikian informasi tentang untung-rugi kereta cepat dilanjutkan ke Surabaya. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.