Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah punya rencana untuk melanjutkan pembangunan Kereta Cepat hingga ke Surabaya. Adapun saat ini Kereta Cepat baru meyambungkan antara Ibu Kota DKI Jakarta hingga Bandung.

Lalu, dari mana sumber pendanaannya?

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan proyek perpanjangan rute Kereta Cepat ini akan menggunakan skema pendanaan creative financing.

Lebih lanjut, Budi bilang akan ada investor yang bakal mengkaji proyek ini. Namun sayangnya, Budi belum ingin mengungkapkan siapa dan dari negara mana investor tersebut berasal.

“Dengan keterbatasan APBN kita akan melakukan creative financing. Akan ada investor yang bakal menghubungkan sampai ke Surabaya. Nanti kami bersama yang memprakarsai akan ada design engineeering. Kemudian diberikan tender dan jadi pemenang,” kata Budi dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2023, di Kementerian Perhubungan ditulis Kamis, 21 Desember.

Budi mengatakan apabila Kereta Cepat tersambung hingga Surabaya, maka jarak Jakarta dengan Kota Pahlawan dapat ditempuh hanya dengan 2 jam. Bahkan, dia meyakini moda transportasi ini dapat bersaing dengan pesawat terbang.

“Bisa dibayangkan bahwa jarak Jakarta Surabaya yang 900 km bisa dicapai kira-kira dua jam. Ini akan kompetitif dibandingkan dengan pesawat,” katanya.

Berkaca pada proyek sebelumnya yakni Jakarta-Bandung yang telah berhasil, Budi mengaku optimistis akan jauh lebih mudah. Mengingat, pemerintah sudah mempunyai pengalaman.

“Jakarta-Bandung sudah sukses. Masyarakat dengan pelayanan dan teknologi relatif canggih. Megenai Surabaya kita akan letakan dasar-dasar itu, akan lebih mudah karena kita sudah mengalami membangun Whoosh (rute Jakarta-Bandung), sehingga next kita bisa lakukan insyaAllah,” jelasnya.

China Bakal Garap Proyek Kereta Cepat Surabaya

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengonfirmasi bahwa perpanjangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan dikerjakan oleh China.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa penunjukkan China untuk menggarap proyek kereta cepat ini, setelah adanya penandatanganan kesepakatan antara China dan Indonesia belum lama ini.

Tiko, sapaan akrabnya menuturkan, kerja sama studi juga akan dilakukan antara Indonesia dengan China Railway International Group. Adapun perusahaan ini sebelumnya terlibat dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Ini lagi baru mulai bikin studinya, kemaren kita dari China, kita tandatangani untuk melakukan joint study dengan China Railway,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Selasa, 31 Oktober.

Namun, Tiko enggan menyebutkan nilai investasi yang disepakati antara Indonesia dan China untuk perpanjangan proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya ini.

“Belum, belum (ada kesepakatan nilai investasi dan bunga),” tuturnya.