Kereta Cepat Bakal Dilanjutkan hingga Surabaya, Menhub Budi Karya: Hanya Butuh Waktu 2 Jam dari Jakarta
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah Indonesia resmi akan melanjutkan proyek kereta cepat Whoosh hingga ke Surabaya.

Dengan proyek ini, jarak Jakarta dengan Kota Pahlawan dapat ditempuh hanya dengan 2 jam.

“Bisa dibayangkan bahwa jarak Jakarta Surabaya yang 900 kilometer (km) bisa dicapai kira-kira dua jam. Ini akan kompetitif dibandingkan dengan pesawat,” katanya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Perhubungan, Rabu, 20 Desember.

Berkaca pada proyek sebelumnya yakni Jakarta-Bandung yang telah berhasil, Budi mengaku optimistis akan jauh lebih mudah. Mengingat, pemerintah sudah mempunyai pengalaman.

“Jakarta-Bandung sudah sukses. Masyarakat dengan pelayanan dan teknologi relatif canggih. Megenai Surabaya kita akan letakan dasar-dasar itu, akan lebih mudah karena kita sudah mengalami membangun Whoosh (rute Jakarta-Bandung), sehingga next kita bisa lakukan insyaAllah,” jelasnya.

Terkait pendanaan untuk melanjutkan proyek kereta cepat hingga Surabaya ini, Budi mengaku pendanaan akan dilakukan melalui skema pembiayaan creative financing.

“Karena kreative financing akan dilakukan nanti bersama-sama dengan diprakarsai membuat desain dan kami berikan tender yang terbaik jadi pemenang,” katanya.

Proyek Sudah Masuk Cetak Biru Kemenhub

Sebelumnya, Budi menyatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya sudah masuk cetak biru perencanaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Kami diperintahkan untuk membuat blue print dari Bandung sampai ke Surabaya. Tentu apa yang kami buat adalah satu konsep yang meneruskan apa yang sudah kami letakkan pada dasar transformasi dari kereta cepat,” ujar Budi saat kegiatan di Surabaya, Antara, Minggu, 8 Oktober.

Pemerintah telah membuktikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terealisasi. Untuk itu, pihaknya kemudian membuat mapping atau rancangan dengan variabel-variabel tertentu yang membuat kereta api nanti lebih efisien.

Menurut dia, variabel perhitungan itu salah satunya terkait dengan biaya. Perhitungan biaya ini memperhatikan jalur atau jalan mana saja yang akan dilalui oleh kereta cepat tersebut.

“Nah, itu memengaruhi. Terus cara, terus daya beli masyarakat, ini dihitung sebagai suatu optimalisasi,” ujarnya.