YOGYAKARTA – Wacana kereta cepat Jakarta—surabaya kembali mengemuka, usai Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung (KCJB) bakal dilanjutkan hingga Surabaya, Jawa Timur.
Budi mengatakan, kehadiran kereta cepat rute Jakarta—Surabaya bisa memangkas waktu tempuh.
Dia menyebut rute Jakarta—Surabaya bisa ditempuh hanya dalam waktu 4 jam dengan kereta cepat, sehingga bisa bersaing dengan pesawat udara.
"Kereta cepat juga begitu kok, dibangun cuma Jakarta-Bandung banyak kok, tapi kalau kita yakin ini akan kita bangun Jakarta-Surabaya," ucap Budi Karya dikutip VOI dari Kompas, Senin, 31 Oktober 2022.
Kendati membutuhkan biaya yang besar, Budi Karya tetap optimistis jika Jakarta dan Surabata akan tersambung dengan kereta cepat.
Wacana Kereta Cepat Jakarta—Surabaya, dari Mana Sumber Pendanaannya?
Masih dari Kompas, Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi tidak mau merinci lebih lanjut soal sumber pendanaan kereta cepat Jakarta—Surabaya, karena hal tersebut baru sekedar wacana.
Jika melihat proyek KCJB yang berjarak 142 kilometer, biaya yang dianggarkan pemerintah mencapai ratusan triliun. Sedangkan jarak Jakarta—Surabaya mencapai hampir 800 kilimeter.
Proyek KCJB bisa terealisasi berkat utang dari China dengan bunga 2 persen per tahun. Angka ini jauh lebih besar ketimbang proposal yang diajukan Jepang dengan penawaran bunga 0,1 persen per tahun.
Beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung akan ditanggung oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sebuah perusahaan konsorsium yang sebagian besar sahamnya dikuasai PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
Sekedar informasi, PSBI terdiri dari empat konsorsium 4 BUMN yakni PT Wiijaya Karya (WIKA), PT Jasa Marga, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Dalam perjalanan proyek KCJB, terjadi pembengkakan biaya. Sehingga BUMN ikut menambal pembengkakan biaya (cost overrun) agar proyek ini tak sampai mangkrak.
Sebagaimana diketahui, proyek KCJB mengalami pembengkakan biaya hingga 8 miliar dollar AS atau senilai Rp114 triliun. Bahkan, perhitungan lainnya, investasinya bisa bengkak lagi mencapai Rp118 triliun.
Menurut perhitungan pihak China, proyek Kereta Cepat Jakarta—Bandung awalnya hanya membutuhkan biaya 4 miliar dollar AS. Proyek tersebut juga seharusnya sudah selesai pada 2019. Akan tetapi, pengerjaannya molor dan diprediksi baru selesai pada pertengahan 2023.
Wacana Kereta Cepat Jakarta—Surabaya, Ini Kota yang Akan Dilewati
Menurut keterangan Budi Karya Sumadi, Kereta Cepat Jakarta—Surabaya jika terealisasi, akan menghubungkan sejumlah pusat-pusat ekonomi di Pulau Jawa.
Pembangunan kereta cepat ini akan dimulai dari Jakarta dan melewati sejumlah kabupaten seperti, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan dan berakhir di Surabaya.
"Jadi kita kawal benar kereta cepat ini konsep perencanaannya sedang dilaksanakan sama-sama, jadi rencananya itu Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto terus Yogjakarta, Solo, Madiun dan Surabaya. 4 jam mudah-mudahan bisa melaksanakan itu," ujarnya.
Budi menambahkan, landasan-landasan terkait soal wacana pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya harus dilaksanakan. Misalnya, proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang direncanakan sejak 15 tahun lalu, dan baru kini berhasil dibangun.
"Jadi kita letakan dulu landasan itu, tahu MRT, itu sudah dibahas 15 tahun, pak Jokowi berani kita mulai pembangunan MRT dan terjadi dan bisa," tutur Budi.
Demikian informasi seputar wacana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.