AHY mengaku tengah mempelajari kelanjutan proyek kereta cepat tersebut. Sebab, dia bilang, proyek tersebut membutuhkan sumber daya yang besar baik dari sisi pendanaan maupun pekerjanya.
“Terkait kereta cepat, ini juga banyak yang bertanya, tetapi menurut saya memang ini akan terus kita kaji dan saya akan pelajari lebih detail lagi,” ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober.
“Tetapi paling tidak saya melihat ini penting, ini sesuatu yang akan menjadi game changer kalau bisa diwujudkan. Ini membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Dan juga dukungan dari berbagai pihak,” sambungnya.
AHY menilai jalannya proyek ini sangat berdampak luas bagi perekonomian maupun konektivitas. Namun, dia mengaku tetap perlu berkoordinasi dengan pihak lain untuk merumuskan proyek tersebut.
“Akan saya pelajari, saya tidak akan menyampaikan secara detail terlebih dahulu karena memang ini adalah fase saya untuk bisa lebih memahami permasalahan sekaligus juga mempelajari target-target yang ditetapkan sebelumnya,” katanya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengaku akan mendukung arahan yang diberikan AHY terkait dengan pembangunan konektivitas.
“Harapan kami ke depan kami akan selalu mendapat arahan, sehubungan dengan tugas Bapak sebagai Menko, di mana ada beberapa Kementerian yang terkoneksi dengan kami,” ujarnya.
Dalam catatan VOI, proyek kereta cepat dipastikan akan diperpanjang. Jika sebelumnya sudah Jakarta-Bandung, rute lanjutannya adalah Jakarta-Surabaya. Rencananya, fase I akan dibangun sampai Yogyakarta terlebih dahulu.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi bilang pihaknya sedang menggodok rencana pembangunannya. Dia bilang, untuk tahap awal ini proyek tidak akan langsung menyambungkan Jakarta dengan Kota Pahlawan.
BACA JUGA:
Kata dia, di tahap awal ini perpanjangan rute kereta cepat kemungkinan akan digarap sampai DI Yogyakarta terlebih dahulu.
“Dalam beberapa kesempatan ada Pak Presiden, Pak Luhut (Menko Marves), Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, semuanya menyampaikan bahwa ada rencana untuk extend sampai surabaya. Mungkin tahapannya ke Yogyakarta dulu,” katanya kepada wartawan di Jakarta, ditulis Jumat, 26 Januari.
Lebih lanjut, Dwiyana pun menjelaskan kenapa perpanjangan rute tidak langsung sampai Surabaya. Menurut dia, hal ini karena masalah biaya dan waktu pembangunan proyeknya.
“Ada kemungkinan begitu. Kan kalau sampai Surabaya mungkin masalah waktu, masalah biaya. Kenapa enggak Yogyakarta?,” ucapnya.