Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir buka suara mengenai rencana penyambungan kereta cepat hingga Surabaya. Kata dia, recana ini masuh dikalkulasi.

“Kemarin sedang hitung ulang, untuk lebih efisiensi lagi bisa juga didorong sampai Surabaya, tapi kan ini masih dikalkulasi,” katanya di Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 14 September.

Kata Erick, banyak negara maju sudah memiliki kereta cepat. Namun, Erick menekankan pembangunan kereta cepat ini tentu harus dihitung dengan baik.

“Kalau negara-negara maju seperti Prancis, Italia, Inggris, China apalagi sudah mempunyai sampai 26.000 km. Kalau kita mau maju ya kita harus bisa. Tapi tentu dengan hitung-hitungan yang baik bukan hanya euforia punya kereta api cepat,” ucap Erick.

Pada kesempatan ini, Erick juga menyinggung operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kata dia, masyarakat sudah bisa menggunakan moda transportasi ini pada 1 Oktober mendatang.

“Disampaikan Bapak Presiden bahwa 1 Oktober diharapkan masyarakat bisa mulai mencoba kenikmatan, kecepatan dan juga sesuatu yang memang membuktikan Indonesia menjadi negara maju ketika kereta api cepatnya kita memiliki sekarang,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan China siap untuk mendukung rencana pemerintah untuk melanjutkan proyek ini sampai Surabaya, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Luhut usai menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung bersama Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, pada Rabu, 6 September. Keduanya menjajal moda transportasi dari Stasiun Halim hingga Stasiun Karawang.

“Sama PM China kita diskusi tadi mengenai Kereta Api Cepat, mengenai prospek kereta api cepat sampai ke Surabaya sesuai arahan Bapak Presiden (Jokowi). Beliau saya lihat sangat pragmatik dan siap untuk mau kerja sama,” tuturnya.