Feeder Kereta Cepat Whoosh Alami Insiden Kecelakaan, KAI Ingatkan Masyarakat Disiplin Berlalu Lintas
Kecelakaan antara kereta (feeder) Whoosh relasi Padalarang-Bandung dengan mobil di Desa Cilame, Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengingatkan masyarakat untuk disiplin berlalu lintas saat melalui perlintasan kereta api.

Hal ini menyusul kecelakaan yang melibatkan kereta pengumpan atau Feeder Kereta Cepat Whoosh dengan sebuah mobil di Bandung, Jawa Barat.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, kereta api (KA) memiliki jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba, sehingga pengguna jalan harus mendahulukan perjalanan KA.

“Seluruh pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api saat melalui perlintasan sebidang. Hal tersebut sesuai UU 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian pasal 124 dan UU 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 114,” ujar Joni dalam keterangan resmi yang diterima VOI, di Jakarta, Kamis, 14 Desember.

“Masyarakat juga diharapkan agar berhati-hati saat akan melintasi perlintasan sebidang, dan disiplin mematuhi rambu-rambu yang terdapat di perlintasan sebidang. Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada,” sambungnya.

Karena itu, KAI meminta seluruh pihak sesuai dengan kewenangannya masing-masing agar lebih peduli dan memberikan perhatian untuk meningkatkan sistem keselamatan di perlintasan sebidang.

Joni mengatakan, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 wewenang untuk penanganan dan pengelolaan perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan dilakukan oleh pemilik jalannya.

Pengelolaaan untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan nasional dilakukan oleh menteri, gubernur untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan provinsi, dan bupati/wali kota untuk perlintasan sebidang yang berada di jalan kabupaten/kota dan desa.

Untuk itu, KAI mengimbau agar Pemda, Kemenhub, dan PUPR lebih peduli serta lebih perhatian terhadap kelaikan keselamatan di perlintasan sebidang dengan melengkapi peralatan keselamatan bagi pengguna jalan raya seperti rambu-rambu, penerangan, palang pintu, dan penjaga perlintasan sebidang.

“KAI berharap peran aktif semua pihak untuk dapat melakukan peningkatan keselamatan pada Perlintasan sebidang demi keselamatan bersama,” tuturnya.

Terkait dengan insiden kecelakaan yang melibatkan Feeder Kereta Cepat Whoosh dengan sebuah mobil di Bandung, KAI turun berduka cita dan menyesalkan kejadian tersebut.

“KAI prihatin dan menyesalkan kejadian tersebut, serta menyampaikan ucapan turut belasungkawa kepada para keluarga korban,” katanya.