Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah pada Selasa, 31 Oktober. Pada lelang SUN kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp19 triliun – Rp28,5 triliun. Analis memperkirakan lelang pekan depan masih akan dipengaruhi sentimen eksternal yaitu suku bunga The Fed.

Head of Business Development Division HPAM, Reza Fahmi, menyampaikan prospek lelang SUN akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi likuiditas pasar, appetite investor, suku bunga global serta sentimen geopolitik dan ekonomi global.

Reza menyampaikan sentimen kondisi likuiditas pasar, akan mempengaruhi lelang SUN di mana seberapa banyak dana yang tersedia untuk berinvestasi di surat utang negara.

"Likuiditas yang tinggi akan meningkatkan permintaan dan menurunkan yield SUN, sedangkan likuiditas yang rendah akan menurunkan permintaan dan meningkatkan yield SUN," jelasnya kepada VOI, Sabtu 28 Oktober.

Reza menyampaikan appetite yang tinggi akan meningkatkan permintaan dan menurunkan yield SUN, sedangkan appetite yang rendah akan menurunkan permintaan dan meningkatkan yield SUN.

Selain itu, faktor lainnya berasal dari suku bunga global, terutama suku bunga acuan The Fed di Amerika Serikat. Suku bunga yang tinggi akan menarik arus modal keluar dari pasar obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia, dan meningkatkan yield SUN.

Suku bunga yang rendah akan mendorong arus modal masuk ke pasar obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia, dan menurunkan yield SUN.

Selanjutnya, sentimen geopolitik dan ekonomi global, akan dipengaruhi seperti perang dagang, pandemi Covid-19, pemilu AS, dan lain-lain. Sementara sentimen yang positif akan meningkatkan kepercayaan investor dan menurunkan yield SUN. Sentimen yang negatif akan menurunkan kepercayaan investor dan meningkatkan yield SUN.