Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah mencatat penawaran masuk pada lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilaksanakan Selasa, 28 Mei sebesar Rp47,11 triliun dengan nominal yang dimenangkan sebesar Rp22 triliun.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen PPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan investor cenderung wait and see pasca rilis FOMC minutes akhir pekan kemarin, yang menunjukan kebijakan higher for longer the Fed atas Fed Fund Rate. Selain itu, situasi global masih dibayangi tensi geopolitik yang cenderung meningkat di timur tengah dan perang Rusia-Ukraina yang belum reda.

Namun, Deni menyampaikan minat investor pada lelang hari ini masih cukup tinggi dipengaruhi perekonomian domestik yang cukup positif dan kinerja APBN hingga bulan April masih solid dengan surplus sebesar Rp75,7 triliun atau 0,33 persen dari PDB.

"Jumlah penawaran masuk lelang SUN hari ini sebesar Rp47,11 triliun atau 2,14 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya," jelasnya dalam keterangan resminya, Selasa, 28 Mei.

Deni menyampaikan pemerintah kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond, FRSDG001, pada lelang SUN hari ini dan mendapat respon positif dari investor dengan penawaran masuk (incoming bids) sebesar Rp1,63 triliun atau 3,46 persen dari total incoming bids.

Adapun, total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini meningkat tipis menjadi Rp6,92 triliun dari Rp6,38 triliun pada lelang sebelumnya.

Deni menyampaikan mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar Rp3,22 triliun atau 46,47 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,17 triliun atau 9,85 persen dari total penawaran diterima (awarded bids).

Menurut Deni minat investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 61,16 persen dari total incoming bids dan 74,32 persen dari total awarded bids.

"Incoming bids terbesar adalah pada tenor 5 tahun yaitu Rp14,73 triliun atau 31,27 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp6,95 triliun atau 31,59 persen dari total awarded bids," jelasnya.

Deni menyampaikan seiring dengan minat investor di pasar SBN yang masih tinggi dan kondisi pasar SBN yang relatif stabil, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini turun sebesar 4 bps sampai dengan 11 bps apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya.

Menurut Deni dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp22 triliun pada lelang SUN hari ini.

"Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2024," tuturnya.