Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, total penawaran yang masuk pada lelang SUN perdana tahun ini sebesar Rp39,8 triliun dan nominal yang dimenangkan sebesar Rp21,75 triiliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menyampaikan, total penawaran masuk pada lelang perdana tahun ini sebesar Rp39,8 triliun merupakan 1,59 kali dari target indikatif yang telah diumumkan sebelumnya.

Adapun stabilnya pasar keuangan global seiring dengan ekspektasi atas pemangkasan Fed Fund Rate akan dimulai pada kuartal I 2024.

“Selain itu, kinerja APBN tahun 2023 yang solid dengan realisasi defisit sebesar 1,65 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan tingkat inflasi bulan Desember 2023 yang terjaga turut menjadi katalis positif lelang SUN perdana tahun 2024,” ungkap Deni Ridwan dalam keterangan resmi dikutip, Jumat 5 Januari.

Sebagai Informasi, pada lelang SUN perdana tahun 2024, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp25 triliun hingga Rp37,5 triliun.

Dalam lelang kali ini, terdapat tujuh (7) seri SUN yang ditawarkan yaitu SPN03240404 (new issuance), SPN12250103 (new issuance), FR0101 (reopening), FR0100 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening), serta FR0102 (new issuance).

Deni menjelaskan, seri SUN tenor 5 dan 10 tahun menjadi seri yang paling diminati investor pada lelang SUN perdana 2024.

Tercatat jumlah penawaran masuk (incoming) bids dan penawaran dimenangkan (awarded bids) masing-masing sebesar 46,78 persen dari total incoming bids dan 65,75 persen dari total awarded bids.

Menurut Deni, minat investor asing pada lelang SUN perdana tahun ini juga dinilai cukup baik dengan jumlah incoming bids sebesar Rp7,37 triliun dengan mayoritas penawaran pada seri SUN tenor menengah panjang (5 dan 10 tahun) sebesar Rp4,6 triliun atau 62,9 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,94 triliun atau 13,5 persen dari total awarded bids.

Selain itu, kondisi pasar SBN domestik yang relatif stabil pada awal tahun ini mendorong penurunan Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini sebesar 3 s.d. 12 bps dari level WAY obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN sebelumnya.

Deni menyampaikan, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,75 triliun pada lelang SUN perdana ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024.

"Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2024," pungkasnya.