Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan beberapa indikator ekonomi global mulai menunjukkan perbaikan sehingga berpeluang menciptakan aksi beli atau net buy investor asing pada 2024.

Mahendra menyampaikan adanya perbaikan ekonomi global akan membuat penguatan pasar keuangan global dan mendorong penurunan volatilitas di pasar saham, surat utang, maupun nilai tukar.

"Investor luar negeri atau non residen mulai kembali ke pasar keuangan emerging market sebagai net buyers," ujar Mahendra dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024, Selasa 2 Januari.

Menurut Mahendra, pada pertengahan 2023 aksi jual (net sell) investor asing cukup tinggi, namun pada penghujung tahun 2023 investor asing kembali mencatatkan aksi beli setelah The Fed memberikan sinyal akan dovish.

Mahendra menyampaikan di tengah harapan terjadinya aksi beli investor asing pada tahun depan, Namun jumlah investor dalam negeri juga perlu ditingkatkan.

Adapun pada akhir 2023 jumlah investor di pasar modal melalui Single Investor Identification (SID) mencapai 12,13 juta, dimana jumlah investor baru mencapai 6,4 persen dari penduduk usia produktif di Indonesia.

Data BEI mencatat pada tahun 2019 jumlah investor sebesar 2,4 juta SID, dilanjutkan dengan 3,8 juta SID di tahun 2020. Pada 2021 jumlah investor mengalami kenaikan menjadi 7,4 juta SID, dan 2022 sebesar 10,3 SID.

Mahendra mengatakan untuk meningkatkan potensi investor domestik pihaknya terus berupaya memaksimalkan integritas, kredibilitas, Good Corporate Governance (GCG) dan perlindungan konsumen seluruh ekosistem pelaku pasar modal Indonesia.