Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, mencatat total penawaran masuk (incoming bids) pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa 30 April 2024 mencapai Rp50,2 triliun dari Rp32,34 triliun pada lelang SUN sebelumnya. Sementara, nominal yang dimenangkan (awarded bids) pada lelang SUN kali ini sebesar Rp21,5 triliun.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, di tengah sikap wait and see atas langkah kebijakan The Fed pada FOMC meeting tanggal 1 Mei 2024 dan naiknya BI rate sebesar 25 bps pada rapat RDG BI tanggal 23-24 April 2024, minat investor pada lelang SUN hari ini tercatat cukup solid.

"Hal ini didukung oleh indikator perekonomian domestik yang konstruktif, antara lain solidnya kinerja APBN sampai akhir triwulan I 2024 dengan mencatat surplus sebesar Rp8,1 triliun, dan meningkatnya likuiditas domestik dengan pertumbuhan money supply (M2) pada bulan Maret lalu," jelasnya.

Adapun, total incoming bids investor asing pada lelang SUN hari ini juga meningkat signifikan menjadi Rp8,81 triliun dari Rp2,94 triliun pada lelang SUN sebelumnya.

Menurut Deni mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah (5 tahun) sebesar Rp4,53 triliun atau 51,43 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp3,23 triliun atau 15,05 persen dari total awarded bids.

Deni menyampaikan, SUN tenor 5 dan 10 tahun masih menjadi daya tarik utama bagi investor tercermin dari jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 43,34 persen dari total incoming bids dan 53,54 persen dari total awarded bids.

Menurut Deni incoming bids terbesar adalah pada SUN tenor 5 tahun yaitu Rp14,27 triliun atau 28,42 persen dari total incoming bids dan yang dimenangkan sebesar Rp8,45 triliun atau 39,3 persen dari total awarded bids.

Deni menyampaikan demand investor masih dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 56,77 persen dari total incoming bids dan 76,74 persen dari total awarded bids.

Deni menyampaikan volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir yang disebabkan oleh faktor global, seperti ekspektasi tingkat bunga tinggi the Fed untuk waktu yang lebih lama high for longer dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah, mendorong kenaikan tingkat imbal hasil SBN secara umum.

"Sehingga, Weighted Average Yield (WAY) obligasi negara pada lelang SUN hari ini bergerak naik antara 4bps - 5bps dibandingkan dengan level yield pasar sekunder pada penutupan sehari sebelumnya," tuturnya.

Deni menyampaikan dalam lelang kali ini pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp21,5 triliun dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini.

"Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2024, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2024," imbuhnya.