JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sepanjang tahun 2024 telah memproduksi minyak sebanyak 58 juta barel dan seluruhnya sudah disalurkan ke kilang domestik milik Pertamina.
"Saya mengapresiasi seluruh jajaran pekerja yang bekerja keras selama tahun 2024 sampai dengan proses lifting akhir tahun," kata EVP upstream Business PT PHR Andre Wijarnako dilansir ANTARA, Rabu, 1 Januari.
Menurut Andre, pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik serta menggunakan teknologi terkini dalam operasi.
Ia menyebutkan, sebagai kontraktor kerja sama (KKS) Hulu Migas yang beroperasi di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau dengan luas daerah operasi WK Rokan 6.200 km2.
"Sejak alih kelola WK Rokan, PHR membukukan angka 1.539 tajak sumur baru guna mendukung ketahanan energi nasional. Dari tajak sumur itu pada akhir tahun 2024 PHR menghasilkan memproduksi di atas 160.000 barel minyak per hari," katanya pula.
Kontribusi utama produksi berasal dari pemboran sumur baru dan pelaksanaan pekerjaan workover dan well intervention. PHR melakukan berbagai upaya dalam menjaga produksi dengan berbagai inovasi dan teknologi guna meningkatkan produksi sumur-sumur minyak di WK Rokan.
Ia mengatakan selama tahun 2024 PHR juga sukses melakukan Fracturing di sumur konvensional dan Multi Stage Fracturing di sumur horizontal, melaksanakan pemboran eksplorasi sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 yang membuktikan potensi minyak, serta teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah diandalkan seperti steamflood dan waterflood.
BACA JUGA:
Aktivitas tersebut dilakukan guna mendukung upaya pemerintah seperti diharapkan Presiden Prabowo bahwa Indonesia harus dapat melaksanakan swasembada energi.
"Karena itu PHR sebagai tulang punggung hulu migas akan tetap berproduksi secara maksimal dan menjadi kontributor utama kebutuhan energi nasional," demikian Andre.
Berdasarkan data terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.