Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pihaknya sedang mendalami tujuh dana pensiun (dapen) perusahaan pelat merah. Nantinya juga akan dilaporkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Lagi kita kaji ada 7 lagi,” ujarnya saat ditemui di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu, 11 Oktober.

Tiko, sapaan akrab Kartika tidak merinci tujuh dapen BUMN apa saja yang saat ini sedang didalami oleh internal Kementerian BUMN.

Saat ditanya mengenai apakah dari ketujuh dapen BUMN ini ada yang terindikasi kecurangan atau fraud, Tiko juga tidak menjawab.

“Belum tahu,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bersih-bersih perusahaan pelat terus dilakukan, kali ini fokusnya pada dana pensiun (Dapen). Kata dia, ada tujuh dapen BUMN yang tengah didalami terkait dugaan korupsi.

Sekadar informasi, sebelumnya pada tahap awal Erick juga sudah membongkar empat dapen BUMN bermasalah yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I, PTPN, Perhutani, dan PT RNI atau ID FOOD.

“Ada tujuh (dapen BUMN yang sedang di dalami). Iya (ada indikasi fraud),” kata Erick dikutip dari akun Instagram resminya @erickthohir, Jumat, 6 Oktober.

Saat ini, kata Erick, pihaknya sedang mengumpulkan data dan akan melakukan audit internal di Kementerian BUMN.

Setelah itu, hasilnya akan dibawa ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Mungkin 1-2 minggu ini kalau sudah datanya dan hasil audit versi kita (selesai), kita akan kasih ke BPKP lagi, nanti baru ke Kejaksaan,” ucapnya.