Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkap kabar terbaru soal merger Pelita Air dengan Citilink Indonesia.

Rencananya, lisensi penerbangan reguler Pelita Air Service akan dipindahkan ke Citilink.

Tiko, sapaan akrab Kartika mengatakan, nantinya akan ada pemisahan bisnis antara penerbangan reguler terjadwal Pelita Air dan sewa atau chartered.

“Ya dipisah, ada dua PT,” katanya saat ditemui di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu, 11 Oktober.

Sementara, sambung Tiko, layanan chartered Pelita Air masih tetap berada di bawah Pertamina untuk menunjang operasionalnya.

“Yang charter sekarang kan memang Pertamina punya, bisnis. Jadi itu tetap di Pertamina, karena mereka kan untuk melayani operasi Pertamina yang charter business,” ucapnya.

Lebih lanjut, Tiko memastikan, rencana merger ini juga tidak akan menghilangkan merek Pelita Air di industri maskapai penerbangan reguler.

“Masih ada, kita pertahankan. Bagus Pelita bagus, it's a good brand sekarang,” tuturnya.

Tiko mengatakan, nantinya setelah bisnis penerbangan reguler Pelita Air digabungkan ke dalam Citilink, pihaknya juga mempertimbangkan keduanya dimasukkan ke dalam Holding Aviasi dan Pariwisata, InJourney.

Namun, Tiko menekankan bahwa rencana memasukkan kedua perusahaan tersebut masih didiskusikan.

“Jadi memang yang kita bedakan yang Pelita, yang reguler saja, bukan yang charter. Tapi kita lagi diskusi apakah nanti di Citilink, atau bahkan dua-duanya kita masukkan ke InJourney,” katanya.