Ditargetkan Selesai Desember 2023, Bagaimana Perkembangan Merger Citilink-Pelita Air?
Ilustrasi pelita air (Foto; dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA - Merger maskapai Citilink dengan Pelita Air ditargetkan rampung pada Desember 2023 mendatang. Saat ini, ada tiga opsi terkait meger maskapai pelat merah tersebut yang berkembang dan akan dibahas dengan pemegang saham yakni Kementerian BUMN.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, belum ada perkembangan signifikan hingga saat ini terkait dengan rencana penggabungan maskapai Citilink dengan Pelita Air.

Meski begitu, Irfan mengatakan ada tiga opsi yang berkembang saat ini. Kata Irfan, opsi-opsi tersebut masih akan membahas bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

“Belum ada perkembangan. Opsinya tetap masih tiga. Mestinya nanti pak Menteri dan Pak Wamen kembali (dari Amerika Serikat) itu kita ada diskusi lanjutan,” tuturnya saat ditemui di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, ditulis Kamis, 16 November.

Sekadar informasi, beberapa opsi yang berkembang soal integrasi maskapai pelat merah tersebut di antaranya yakni mengalihkan lisensi penerbangan reguler milik Pelita Air ke Citilink; memisahkan penerbangan reguler dan charter Pelita Air; atau mengalihkan Citilink dan Pelita Air di bawah naungan Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata atau InJourney.

Irfan mengaku terus menjalin komunikasi dengan PT Pertamina (Persero) sebagai induk usaha dari maskapai Pelita Air. Kata dia, hasil komunikasi tersebut akan dibahas saat diskusi bersama Kementerian BUMN.

“Tim kami dan tim Pertamina terus menggodok data-datanya dan nanti tinggal kita sampaikan ke bapak-bapak di Kementerian untuk dipilih opsi yang terbaik buat negara buat pemerintah,” ucapnya.

Irfan pun berharap proses merger Citilink dan Pelita Air ini bisa selesai pada Desember 2023 atau bulan depan. Irfan meyakini ada kemudahan dalam proses merger ini karena kedua perusahaanya adalah perusahaan negara.

“Bagaimana penggabungannya nanti kita lihat. Kita berharap Desember selesai. Kan mustinya cepat begitu-begituan, kan sesama BUMN bisa cepat kan,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa proses penggabungan maskapai pelat merah, Citilink dengan Pelita Air, masih menunggu kondisi Garuda Indonesia sehat terlebih dahulu. Terutama secara keuangan.

Tiko sapaan akrab Kartika juga mengatakan semua opsi terkait merger Citilink dengan Pelita Air yang ada saat ini masih dalam proses pembahasan dan terus berkembang.

“Jadu ada dua opsi kan. Opsi Pelita Air masuk secara license ke Citilink atau Pelita ke InJourney, itu masih dikaji,” ucap Tiko.

“Jadi belum ada decision dari saya mau ke InJourney atau ke Citilink. Tapi, tergantung dari kemampuan Garuda untuk restrukturisasi. Kita akan review sampai akhir tahun apakah Garuda sudah sehat akhir tahun ini,” sambungnya.