Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum memutuskan skema penggabungan atau merger maskapai penerbangan pelat merah yakni PT Citilink Indonesia dan PT Pelita Air Service (PAS). Hal ini karena pemegang saham ingin melihat laporan akhir keuangan dari PT Garuda Indonesia Tbk.

Dilansir dari laman resmi Garuda Indonesia, pemegang saham mayoritas dari maskapai Citilink adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dimana Garuda memiliki 97,80 persen atau setara 1.137.893 saham. Sementara, 2,20 persen atau sebesar 24.750 saham dikendalikan oleh oleh PT Aero Wisata.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa Kementerian BUMN sebagai pemegang saham maskapai penerbangan pelat merah masih akan menunggu laporan akhir keuangan secara konsolidasi dari Garuda Indonesia Group.

Karena itu, Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo mengaku belum bisa mengungkapkan skema apa yang dipilih Kementerian BUMN untuk merger maskapai penerbangan pelat merah.

“(Skema merger?) Belum, belum, kami tunggu laporan akhir tahun Garuda dulu,” ujarnya ditekui di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin, 8 Januari.

Sebelumnya, Tiko mengatakan merger kedua maskapai penerbangan pelat merah ini akan tergantung pada kemampuan keuangan Garuda Indonesia. Saat ini, Garuda masih dalam fase pengehatan keuangan.

Karena itu, kata Tiko, Kementerian BUMN akan melakukan peninjauan atau review terhadap struktur keuangan Garuda Indonesia terlebih dulu, sebelum merger antara Citilink dan Pelita Air dilakukan.

“Tergantung dari kemampuan Garuda restrukturisasi, kita akan review akhir tahun (2023) apakah Garuda sudah sehat akhir tahun ini,” ujar Tiko di kawasan Jakarta beberapa waktu lalu.

Kata Tiko, ada dua opsi yang sudah disiapkan untuk konsolidasi Citilikk dan Pelita Air. Pertama, pengalihan lisensi penerbangan reguler Pelita Air Service ke Citilink Indonesia. Kedua, diserahkan kepada PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.

“Masih dalam kajian. Jadi ada dua opsi. Opsinya Pelita masuk secara lisensi ke Citilink atau Pelita ke InJourney, itu masih di kaji,” ucapnya.