Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, belanja mebel atau furnitur di pemerintah dan badan usaha milik negera (BUMN) banyak diisi oleh produk-produk impor. Bahkan, nilainya mencapai Rp17 triliun.

"Kalau kita gabung belanja APBN, APBD, maupun BUMN belanja di 2023 itu sudah mencapai Rp1.236 triliun. Belanja ini bukan hanya mebel dan mebel disampaikan Pak Dedy melebihi 1,1 berarti Rp17 triliun. Gede banget dan banyak di isi oleh furnitur impor," katanya dilansir dari YouTube Sektretariat Presiden, Kamis, 14 September.

Karena itu, Jokowi mendorong Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) agar produk mebel buatan dalam negeri dimasukkan ke e-katalog agar bisa diserap pemerintah dan perusahaan pelat merah.

"Oleh sebab itu segera masukan semua produksi mebel kita ke katalog agar memudahkan. Artinya memang bolanya ada di bapak ibu semua mau membuka diri berpartner dan mau mengambil pasar di dalam negeri 100 persen mestinya di ambil oleh Asmindo. Mestinya," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, ajakan kepada Asmindo untuk memasukkan produk mebel ke e-katalog karena pemerintah ingin produk mebel Indonesia merajai pasar domestik.

"Pemerintah terus mendorong agar pasar dalam negeri tidak dikuasai oleh produk mebel dari luar," jelasnya.

Mantan Wali Kota Solo ini juga menyayangkan produk Indonesia kalah dengan produk dari Vietnam dan Malaysia.

Bahkan, kontribusi pasar furnitur atau mebel Indonesia hanya menyumbang 2,8 miliar dolar AS.

"Artinya masih sangat kecil sekali dan kita untuk di Indonesia ini rangking 17, di bawah Vietnam yang rangking kedua di bawah Malaysia di rangking 12. Padahal kita sumber daya bahan baku, SDM kita sangat siap," ucapnya.