Bagikan:

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebut, telah menerima 284 Letter of Intent (LoI) atau komitmen awal untuk berinvestasi di IKN Nusantara. Sebanyak 284 LoI tersebut berasal dari 21 negara.

Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, banyak negara yang berminat investasi di IKN. Ada delapan langkah berinvestasi di IKN, yakni LOI submission, one on one meeting, response letter, feasibility study, LOI review and prioritization, confirmation letter, NDA dan Data Request, serta Deal Closing.

"Dari tahapan ini, sudah kami terima hampir 300 surat minat, 284 LoI dari sekitar 21 negara, terbanyak hampir setengah lebih dari dalam negeri, merah putih. Negara-negara tetangga Malaysia, Singapura cukup signifikan, China sama Jepang juga signifikan," kata Agung dalam Business Forum Talkshow di Infrastructure Forum and Edutainment Expo dipantau secara daring, pada Rabu, 13 September.

Agung menyebut, mulai pekan depan sudah dimulai groundbreaking pembangunan hotel, rumah sakit, dan fasilitas olahraga di IKN melalui investasi swasta.

"Saya spill bahwa minggu depan akan dimulai groundbreaking pembangunan IKN dengan investasi swasta, dengan dana yang bukan dari APBN. Jadi, kami lihat bahwa investasi asing masuk," ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini ada 12 sektor investasi prioritas pengembangan kawasan IKN, termasuk energi baru terbarukan (EBT) dan perumahan. Untuk pembangunan hunian ASN sendiri, pemerintah melalui Kementerian PUPR sudah mulai membangun 47 tower.

Namun, Agung menegaskan bahwa hal tersebut belum cukup, sehingga memerlukan bantuan investor asing.

"Saat ini, mungkin yang paling besar itu perumahan. Dari APBN, PUPR sudah membangun 47 tower, tetapi tidak cukup, harus didukung peran swasta oleh KPBU," ucap dia.

Selain itu, lanjut Agung, ada salah satu investor IKN yang berminat investasi membangun infrastruktur jalan yang seharusnya dibangun menggunakan dana APBN. Akan tetapi, investor tersebut bersedia bangun dengan mendapatkan insentif, sehingga dapat potongan.

"Mereka sudah tertarik bangun jalan atau bangun. Investor tertarik karena memang ada paket kebijakan," ungkapnya.