JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan, saat ini sudah ada 357 Letter of Intent (LoI) atau komitmen awal untuk berinvestasi di IKN.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menyebut, dari total tersebut, sekitar 42 persen berasal dari perusahaan asing.
"Dari 357 LoI yang sudah masuk, ada sekitar 150 LoI yang merupakan perusahaan asing," ujar Agung Wicaksono di Jakarta, Senin, 19 Februari.
Agung menyebut, minat investasi paling banyak berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, Tiongkok dan Korea. Adapun, sektor paling banyak diminati adalah hunian, teknologi dan energi.
"Sekitar ada 8 perusahaan (LoI hunian) yang sudah dalam proses sekarang, sudah menyelesaikan studi kelayakan atau FS sedang dievaluasi untuk kami nanti seleksi, tender. Kalau nanti ini terwujud dari perusahaan-perusahaan ini, ada dari China, Malaysia, mungkin paling tidak nilainya Rp45 triliun dari nilai belanja modal (Capex) untuk mereka bangun," ucapnya.
Kedua, sektor teknologi untuk membuat kota menjadi smart city. Investor yang berminat di antaranya dari Korea, Amerika Serikat, Perancis dan Tiongkok.
Sementara di sektor ketiga ada energi. Agung menyebut, negara-negara Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia yang sudah menyampaikan minatnya.
BACA JUGA:
"Dan easily bagi mereka antara 5 sampai 10 miliar dollar itu akan dialokasikan rencananya untuk membangun energi terbarukan," tuturnya.
Lebih lanjut Agung menyebut, investasi di IKN tidak terdampak dengan adanya pemilihan umum (Pemilu) 2024. Dia menambahkan, pihaknya menunggu proses transisi yang baik antara Pemerintahan Presiden Jokowi dengan pemerintahan presiden berikutnya.
"Dalam beberapa minggu ke depan akan groundbreaking yang kelima. Kami akan dorong terutama sektor perbankan," pungkasnya.