JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus menggenjot potensi panas bumi Indonesia dengan membentuk joint study dengan PT Kaishan Orka Indonesia. Melalui kerja sama ini PGEO dapat meningkatkan kapasitas terpasang melalui pengembangan teknologi screw expander.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan teknologi ini menjadi salah satu hambatan serta kesempatan bagi PGE dalam mengembangkan potensi panas bumi.
"Melalui optimalisasi teknologi screw expander dari hasil kerja sama dengan PT Kaishan Orka Indonesia, kami harap dapat mengatasi hambatan yang ada," ujarnya kepada media, Selasa 18 Juli.
Ia menambahkan, melalui kerja sama ini pihaknya optimis dapat membantu tercapainya komitmen Perseroan dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.
"Saat ini baru 8,9 persen potensi panas bumi di Indonesia yang sudah dimanfaatkan. Harapan kami dengan adanya optimalisasi pemanfaatan teknologi ini dapat membuat kita semakin produktif dalam menghasilkan panas bumi," lanjut Julfi.
BACA JUGA:
Teknologi screw expander yang dikembangkan oleh PGE dan PT Kaishan Orka Indonesia ini dapat mengekstrak energi tambahan dari fluida tekanan rendah, sehingga meningkatkan efisiensi keseluruhan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dengan optimalisasi teknologi screw expander, diharapkan kapasitas listrik yang dihasilkan juga akan meningkat.
Lebih jauh ia menjelaskan, keuntungan dari teknologi screw expander ini sendiri juga lebih ramah lingkungan dengan meningkatkan efisiensi konversi energi. "Teknologi ini membantu mengurangi kebutuhan akan bahan bakar fosil atau sumber energi lainnya yang dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca dan polusi lingkungan," lanjut dia.
Diketahui baru-baru ini PGEO mengumumkan targetnya untuk mencapai 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun mendatang, dimana dari 672 megawatt (MW) kapasitas terpasang yang sudah ada, PGE akan menambah 340 MW.